Alat musik Arababu dan tarian Soya-soya adalah warisan yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda," ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta warga setempat yang turut berpartisipasi dalam perayaan ini. Mereka terlihat antusias dan terhibur dengan berbagai penampilan budaya yang disuguhkan.
Tidak hanya itu, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antarwarga.
MC Tidore, sebagai penyelenggara acara, berharap bahwa kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, tidak hanya untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Maluku Utara kepada masyarakat luas.
Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kota Tidore tahun ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebangsaan dan cinta budaya lokal dapat berjalan beriringan.
Dengan menampilkan kekayaan budaya melalui alat musik Arababu dan tarian Soya-soya, masyarakat Tidore menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menghormati sejarah dan tradisi, tetapi juga siap untuk menjaga dan melestarikannya demi generasi yang akan datang.(***)