"Dengan adanya sentra UMKM, wisata malam, kuliner, dan pertunjukan seni, kita bisa menciptakan ekosistem wisata yang terintegrasi. Ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperkuat identitas budaya Palembang," ujar Pangdam Nurdika.
Pangdam juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, militer, dan para pemangku kepentingan lainnya. "Revitalisasi ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, dan Kodam II Sriwijaya siap memberikan dukungan penuh.
Kami akan bekerja sama dengan Pemkot Palembang untuk memastikan bahwa semua aset dan kawasan yang terlibat dalam proyek ini bisa dikelola dengan baik, dan kegiatan budaya serta sejarah bisa berjalan lancar," tambahnya.
Peran Militer dalam Pelestarian Sejarah dan Pengembangan Wisata
Selain dukungan moral dan logistik, Pangdam juga melihat peran Kodam II Sriwijaya sebagai bagian dari pelestarian nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa. Kawasan BKB, termasuk Lawang Borotan, menjadi saksi bisu perlawanan heroik rakyat Palembang, yang salah satunya tergambarkan dalam peristiwa Perang 5 Hari 5 Malam.
Dengan adanya atraksi teatrikal yang menceritakan episode-episode penting dalam sejarah SMB II, Pangdam berharap generasi muda dapat lebih mengenal dan menghargai perjuangan leluhur mereka.
Lebih jauh lagi, Kodam II Sriwijaya dan Pemkot Palembang juga membahas pemanfaatan Balai Prajurit sebagai salah satu pusat seni dan budaya di kota ini.
Balai Prajurit, yang selama ini dikenal sebagai tempat pertemuan resmi militer, diusulkan menjadi ruang yang dapat digunakan untuk pertunjukan seni dan budaya secara rutin.
Kolaborasi ini diharapkan mampu memfasilitasi kegiatan seni yang inklusif dan melibatkan masyarakat lebih luas.
Event-Event Besar
Selain revitalisasi Lawang Borotan, beberapa acara besar yang akan digelar di Palembang juga mendapat dukungan penuh dari Pangdam II Sriwijaya. Salah satu acara internasional yang menjadi sorotan adalah The Sound of Musi (World Jazz Festival) yang akan digelar pada 30 November 2024.
Festival ini akan menampilkan musisi dari berbagai negara, dengan atraksi pencahayaan spektakuler di Jembatan Ampera dan air mancur menari di sekitarnya.
Kodam II Sriwijaya melihat potensi besar acara ini sebagai ajang promosi internasional yang dapat meningkatkan citra Palembang di mata dunia.
"Semua kegiatan ini akan memberikan dampak luas, terutama bagi ekonomi kreatif dan sektor pariwisata. Kami sangat mendukung, dan siap untuk berkolaborasi lebih jauh dengan Pemkot dalam rangka mewujudkan visi besar ini," tutup Pangdam Nurdika.
Menyongsong Masa Depan Wisata Sejarah yang Terintegrasi