Pada 1 Januari 1947, konflik besar meletus di Palembang. Penembakan membabi buta oleh pasukan Belanda dari Benteng Kuto Besak hingga Charitas memicu kemarahan rakyat dan pasukan Republik. Pertempuran menyebar ke seluruh kota, termasuk di Sungai Jeruju.
Di Sungai Jeruju, Lettu Rivai, yang telah dipromosikan menjadi Kapten, memimpin pasukan dengan gagah berani meskipun masih dalam kondisi lemah.
Dengan senapan mesin kaliber 12,7 mm, ia memimpin serangan ke kapal-kapal Belanda di Sungai Musi. Namun, nasib tragis menantinya. Sebuah mortir meledak di dekatnya, melukai tubuhnya yang sudah lemah akibat serpihan-serpihan logam. Kapten Rivai pun jatuh ke sungai.
Keesokan harinya, jenazahnya ditemukan mengapung di dekat pipa minyak, menjadi saksi bisu atas pengorbanan seorang pahlawan muda yang mencintai tanah airnya hingga akhir hayat.
Jalan Kapten A. Rivai: Pengingat Akan Semangat Juang
Nama Kapten A. Rivai diabadikan di jalan yang strategis ini sebagai penghormatan atas jasanya dalam mempertahankan Palembang dari agresi militer Belanda. Jalan ini dibangun pada akhir tahun 1950-an sebagai bagian dari pengembangan akses menuju Jalan Merdeka dan kawasan lainnya.
Kini, Jalan Kapten A. Rivai bukan hanya menjadi simbol modernisasi dan kemajuan, tetapi juga pengingat bagi warga Palembang akan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan seperti Kapten Rivai.
Ia adalah sosok yang tak hanya berani memimpin pertempuran, tetapi juga rela mempertaruhkan nyawanya demi tanah air.
Baca Juga: Peringatan Perang 5 Hari 5 Malam Diizinkan di Gedung Kesenian Palembang
Sejarawan lokal, Mang Dayat, mencatat bahwa keberanian Kapten A. Rivai adalah salah satu contoh nyata dari semangat perjuangan wong Palembang melawan penjajah.
Melalui kisahnya, masyarakat diharapkan dapat terus mengenang dan melanjutkan semangat perjuangan untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
Melalui peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam dan penghormatan kepada tokoh-tokoh seperti Lettu A. Rivai, Palembang tidak hanya menjaga warisan sejarahnya, tetapi juga membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya mempertahankan nilai-nilai perjuangan dalam menghadapi tantangan zaman.