pariwisata-kebudayaan

Jejak Silaturahmi Dua Kesultanan: Ada Kampung Palembang di Ternate

DNU
Kamis, 24 April 2025 | 07:14 WIB
rombongan Delegasi Kebudayaan Palembang dan Sumatera Selatan (Sumsel) saat tiba di Keraton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, Selasa (22/4). Dipimpin langsung oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja, SH, M.Kn (Dok)

 

KetikPos.com– Angin laut dan jejak sejarah menyambut langkah rombongan Delegasi Kebudayaan Palembang dan Sumatera Selatan (Sumsel) saat tiba di Keraton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, Selasa (22/4).

Dipimpin langsung oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja, SH, M.Kn, kunjungan ini bukan hanya menjalin silaturahmi—tetapi menapak kembali kisah masa lalu yang menghubungkan dua Kesultanan besar di Nusantara.

Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan pementasan teater sejarah berjudul "Sultan Mahmud Badaruddin II: Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan", yang akan digelar di Palembang pada Juli 2025.

Namun, lebih dari sekadar promosi seni pertunjukan, pertemuan ini membuka lembaran silaturahmi budaya yang telah bertahan lintas generasi.

Rombongan terdiri dari tokoh-tokoh budaya dan seniman Palembang seperti Vebri Al Lintani, Hidayatul Fikri alias Mang Dayat, Fir Azwar, Isnayanti Safrida, Ali Goik, Amir Hamzah, Anas, dan Dudy Oskandar.

Mereka diterima hangat oleh Sekretaris Kesultanan Ternate, Irwan Abdul Gani, serta para tokoh adat dan zuriat Palembang di Ternate, termasuk Temenggung Firdaus.

Atmosfer kehangatan langsung terasa saat rombongan disambut dengan Tarian Soya-Soya—tarian perang yang juga berfungsi sebagai penghormatan terhadap tamu agung. Gemuruh tambur, gerakan gagah para penari, serta nuansa historis Keraton membuat momen ini semakin sakral.

Dalam sambutannya, SMB IV mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas sambutan dan ikatan sejarah yang telah lama terjalin antara Palembang dan Ternate. Ia mengingatkan kembali tentang peran Kesultanan Ternate yang memberi tempat bagi Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) dan para pengikutnya setelah diasingkan oleh Belanda dari tanah Palembang.

“Sultan Ternate telah memberikan tanah untuk dijadikan Kampung Palembang. SMB II pun mendapatkan tempat yang layak setelah sebelumnya ditahan di Benteng Fort Oranje,” tutur SMB IV dengan penuh haru.

Ia juga menggarisbawahi bahwa hingga kini, masyarakat Palembang telah menjadi bagian dari struktur adat Ternate, termasuk dalam susunan bebato 18—struktur adat yang mengandung unsur Palembang.

“Saya berharap Kesultanan Ternate pun dapat menjadi bagian dari Kesultanan Palembang Darussalam, karena kita sudah saling terintegrasi secara historis maupun budaya,” ujar SMB IV.

Sementara itu, Irwan Abdul Gani menyambut hangat gagasan tersebut dan menyatakan bahwa silaturahmi seperti ini harus terus diperkuat. Ia mengungkapkan bahwa sejarah mencatat keberadaan makam SMB II dan para pengikutnya di Ternate sebagai bukti kedekatan dua kerajaan maritim ini.

“Inilah cikal bakal hubungan yang akan terus terjaga bahkan sampai akhir zaman,” ungkap Irwan.

Halaman:

Tags

Terkini