KetikPos.com — Di tengah hiruk-pikuk aroma kuliner halal dan riuh langkah ribuan pengunjung Festival Pesona UMKM & Kuliner Halal Nusantara 2025, sebuah momen hening namun menyentuh terjadi di stan Dewan Kesenian Palembang (DKP).
Di sana, sebuah lukisan mawar merah, anggun dalam sapuan kuas penuh rasa, diserahkan langsung kepada Ibu Dewi Sastrani, S.Ag.,
Ketua TP PKK Kota Palembang. Bukan sekadar hadiah, tetapi sebuah puisi dalam bentuk visual — simbol cinta, penghargaan, dan ketulusan dari para seniman kota kepada sosok perempuan yang tak henti mendukung geliat ekonomi dan budaya lokal.
Lukisan itu diserahkan oleh M. Nasir, Ketua DKP, didampingi Joko Susilo, Ketua Komite Seni Rupa, dan Febri Zulian, Bidang Kerja Sama.
Goresannya karya seniman Palembang, namun maknanya lintas profesi: antara pelaku seni dan pelaku usaha, antara rasa dan nilai, antara estetika dan etika.
“Mawar merah ini adalah simbol keteguhan, keindahan, dan semangat — tiga hal yang juga ada dalam sosok Ibu Dewi dan UMKM Palembang itu sendiri,” ujar Joko Susilo.
Seni yang Tumbuh di Tengah Ekonomi Rakyat
Festival ini memang penuh cita rasa. Dari pempek yang mengepul, sate Padang yang menggiurkan, hingga kopi Liberika lokal yang merayakan pagi.
Namun, di balik itu semua, kehadiran seni di tengah pasar ekonomi memberi warna yang berbeda. UMKM dan seni ternyata berbagi ruang yang sama: sama-sama tumbuh dari bawah, sama-sama butuh apresiasi, dan sama-sama menjadi jati diri kota.
Ketika Lukisan Menyapa Pemimpin
Ibu Dewi tampak tersenyum hangat saat menerima lukisan tersebut. Tangannya menyentuh bingkai kayu dengan lembut — seperti membalas sapaan diam sang pelukis yang menitipkan rasa lewat warna.
Lukisan mawar itu kini bukan hanya milik beliau, tapi milik ingatan kolektif Festival UMKM 2025: bahwa di balik setiap produk lokal, ada nilai budaya yang dijunjung tinggi.