pariwisata-kebudayaan

Mural di Berjaya Times Square KL: Warisan Budaya dalam Balutan Modernitas, Inspirasi untuk Palembang

Jumat, 5 September 2025 | 09:53 WIB
Mural di Malaysia (dok)

KetikPos.com – Saat berbicara tentang Kuala Lumpur, nama Pavilion atau Suria KLCC mungkin lebih akrab di telinga sebagai ikon belanja modern. Namun, ada satu pusat perbelanjaan legendaris yang menyimpan cerita berbeda: Berjaya Times Square.

Mal yang berdiri megah di kawasan Bukit Bintang ini resmi dibuka pada tahun 2003 oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tun Dr. Mahathir Mohamad. Dengan luas total mencapai 7,5 juta kaki persegi, Berjaya Times Square menjadi salah satu bangunan terbesar di dunia yang dibangun hanya dalam satu fase. Di dalamnya, pengunjung bisa menemukan hotel, apartemen, ruang kantor, bahkan taman hiburan indoor terbesar di Kuala Lumpur.

Namun, di balik gemerlapnya gedung ini, ada satu hal yang membuatnya berbeda: lukisan mural yang menghiasi sudut-sudut dindingnya.

Iqbal J Permana: Dari Vandalisme ke Ekspresi Budaya

Bagi Iqbal J Permana, mural di Berjaya Times Square menyimpan pelajaran penting. Saat berkunjung ke sana, ia melihat bagaimana lukisan mural tidak hanya dijadikan ornamen estetika, melainkan juga alat dokumentasi budaya.

“Mereka menempatkan mural di sudut-sudut mal megah ini sebagai pernyataan budaya, sejarah, dan kreativitas yang hidup. Proyek ini diberi nama ‘Our Murals, Our Culture’, dan menurut saya inilah contoh nyata bagaimana seni bisa mengubah ruang publik menjadi lebih bernyawa. Palembang bisa menjadikannya inspirasi,” ungkapnya.

Baca Juga: Lomba Mural-Grafiti Warnai Palembang, Antisipasi Vandalisme dan Dukung Program Walikota

Mural sebagai Cermin Kehidupan

Mural di Berjaya Times Square membawa pengunjung kembali ke era 1980-an hingga 1990-an, merefleksikan kehidupan sehari-hari rakyat Malaysia pada masa itu. Adegan sederhana seperti penjual putu mayang, penikmat teh tarik, pedagang sate, hingga suasana kopitiam divisualkan dengan detail.

Bagi masyarakat modern yang lahir di era digital, mural-mural ini menjadi jendela nostalgia, mengingatkan akan nilai kebersamaan, kerja keras, dan keramahan khas komunitas Melayu.

Lebih dari Estetika: Ada Fungsi Sosial, Interaktif, dan Edukatif

Fungsi Sosial & Budaya

Menghidupkan kembali memori kolektif rakyat Malaysia.

Mengangkat warisan lokal ke ruang publik yang megah.

Halaman:

Tags

Terkini