Menjadi wadah bagi seniman lokal untuk mengekspresikan identitas mereka.
Fungsi Interaktif & Komersial
Dirancang Instagrammable, bahkan dilengkapi teknologi Augmented Reality (AR).
Menjadi spot foto favorit yang viral di media sosial.
Disinergikan dengan promosi, misalnya lomba foto berhadiah voucher belanja hingga liburan ke Redang Island.
Fungsi Edukatif & Reflektif
Generasi muda diajak mengenal kembali sejarah sosial yang mulai terlupakan.
Visual mural menjadi medium refleksi tentang perubahan gaya hidup dan pentingnya melestarikan warisan budaya.
Mengajarkan bahwa belanja bukan sekadar konsumsi, tetapi juga pengalaman budaya.
Rujukan untuk Palembang
Menurut Iqbal, pengalaman ini seharusnya bisa menjadi refleksi bagi Palembang. Kota yang dikenal dengan ikon Ampera dan budaya kulinernya, kini juga memiliki banyak pusat perbelanjaan modern. Namun, belum banyak yang menghadirkan narasi budaya lokal lewat seni mural.
“Mall kita di Palembang cukup banyak. Coba bayangkan kalau dinding-dinding kosong diisi mural yang menggambarkan pasar tradisional, pedagang pempek, atau suasana Sungai Musi tempo dulu. Selain mempercantik ruang, ini akan memberi identitas kuat sekaligus menjadi daya tarik wisata,” jelasnya.
Mural tidak hanya menghias kota, tetapi juga menghubungkan masa lalu dengan masa kini, mempertemukan warga dengan sejarahnya, sekaligus memberi ruang baru bagi seniman untuk berkarya.
Baca Juga: Lomba Mural-Grafiti Warnai Palembang, Antisipasi Vandalisme dan Dukung Program Walikota