pariwisata-kebudayaan

Mural Grafiti di Palembang Hadirkan Imajinasi 3 Dimensi: Dari Ampera Malam Hari hingga Maestro Sahilin

Senin, 8 September 2025 | 10:11 WIB
Tiga dimensi ada sosok maestro batanghari sembilan (dok)

KetikPos.com – Lomba mural Grafiti yang digelar DKP bersama Gen RD dengan dukungan Pemerintah Kota Palembang, Sabtu (6/9/2025), tidak hanya menyuguhkan mural dua dimensi di dinding kota.

Di beberapa titik, peserta juga menghadirkan karya tiga dimensi yang menantang imajinasi. Salah satunya terlihat di kawasan Simpang Charitas, melalui goresan Roma dkk.

Baca Juga: Zahra, Peserta Termuda yang Curi Perhatian di Lomba Mural Graviti Palembang

Dengan media triplek, karya ini menghadirkan panorama ikonik Palembang secara utuh. Di satu sisi, terpampang Jembatan Ampera dengan gemerlap Sungai Musi di waktu malam.

Di sisi lain, tampak perahu bidar tradisional yang disandingkan dengan moda transportasi modern, LRT—simbol kontras masa lalu dan masa kini.

Kekuatan karya ini terletak pada detail tiga dimensi yang hidup: air Sungai Musi digambarkan terempas oleh tongkang pengangkut emas hitam (batubara), hingga ikan yang terseret derasnya arus.

Baca Juga: Mural Graviti Hadirkan Wajah Sungai Musi: Dari Jembatan Ampera hingga Antu Banyu

Lengkap sudah ketika wajah maestro irama Batanghari Sembilan, almarhum Sahilin, turut diabadikan—dengan gitar dan kacamata hitamnya, seakan hadir kembali di tengah hiruk pikuk Palembang.

Ketua DKP Palembang, M. Nasir, mengapresiasi kreativitas peserta yang berani keluar dari pola umum mural.

“Format tiga dimensi ini bukan hanya karya visual, tapi pengalaman. Roma dkk berhasil membuat warga seolah masuk ke dalam cerita Sungai Musi dan Palembang itu sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Dari Vandalisme ke Kanvas Kota: Palembang Ramaikan Lomba Mural Walikota

Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Febri Zulian, menyebut karya tersebut sebagai salah satu yang paling unik dalam lomba kali ini.
“Perpaduan Ampera, bidar, LRT, hingga figur Sahilin adalah pernyataan bahwa mural bisa menjadi museum terbuka. Ia merekam masa lalu, kini, dan identitas musik Palembang,” katanya.

Baca Juga: Duo Ratu Hadir di Mural Graviti Palembang

Kehadiran karya Roma dkk di Simpang Charitas membuktikan bahwa mural tidak sekadar hiasan. Ia adalah bahasa seni yang mempertemukan sejarah, budaya, dan imajinasi dalam ruang publik Palembang.

Halaman:

Tags

Terkini