Ia berharap kegiatan ini tak berhenti di sini. “Kami ingin terus dilibatkan, karena anak-anak SLB juga berhak menikmati budaya bangsanya. Mereka punya cara sendiri memahami keindahan.”
Seni yang Menguatkan, Bukan Mengasihani
Teater “Sultan Mahmud Badaruddin II” hari itu bukan tentang simpati, tapi tentang penghormatan.
Bahwa anak-anak disabilitas bukan sekadar penonton istimewa, tapi bagian dari perjalanan budaya bangsa — mereka belajar, tertawa, dan bertepuk tangan bersama, sama seperti penonton lainnya.
Dari kursi penonton, mereka belajar bahwa pahlawan bukan hanya tokoh di buku sejarah, tapi juga semangat dalam diri setiap manusia yang berjuang melampaui keterbatasan.