Ketika Sejarah Menjadi Cermin Diri
“SMB II: Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan” adalah lebih dari sekadar pertunjukan. Ia adalah perjalanan batin — bagi para aktor, bagi penonton, dan bagi Palembang sendiri.
Melalui peran itu, Deden Sutrisno tidak hanya menjadi raja di atas panggung, tapi juga penjaga api sejarah di hati penonton.
Baca Juga: Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan”: Teater yang Membangkitkan Kembali Api Seni di Palembang
“Saya tidak berperan sebagai SMB II,” kata Endet di akhir wawancara, menatap panggung yang mulai gelap. “Saya mencoba menjadi dirinya — walau hanya dua jam di panggung, saya ingin orang-orang keluar dari gedung ini dengan semangat yang sama: tidak tunduk, tidak menyerah.”
Malam itu, tepuk tangan bergemuruh sekali lagi.
Dan di antara riuh itu, terasa bahwa semangat harimau Palembang masih hidup — lewat suara, langkah, dan napas seorang aktor yang tak pernah berhenti percaya pada teater.