KetikPos.com - Imlek bukan hanya lampion, baju merah berhias motif warna emas, dan angpao tetapi masih banyak lagi seperti kuliner khas.
Di meja hidangan Imlek, ikan selalu menjadi pilihan utama karena menyimbolkan kelimpahan rezeki. Sebenarnya ada tujuh menu wajib, lebih juga boleh yang bisa di hidangkan saat Imlek.
Suasana Imlek lalu meramaikan di pusat-pusat perniagaan, mal, hotel, dan restoran. Berbagai pernak-pernik Imlek dipajang pada sejumlah lobi hotel dan mal. Di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron, suasana menyambut Tahun Baru Shio Macan pada Imlek 2572 kali ini terasa bersahaja.
Imlek bukan hanya lampion, baju merah berhias motif warna emas, dan angpao. Hari Raya Imlek yang menjadi penanda tahun baru dalam kalender Tiongkok, sekaligus penanda datangnya musim semi itu, menjadi momen penting bagi warga Tionghoa untuk mengekspresikan tradisi dan nilai budaya warisan leluhur.
Pada prosesi tradisi Imlek itu terselip simbol budaya, nilai, norma, dan bahasa, bahkan sampai ke meja makan.
Begitu juga acara makan malam jelang Tahun Baru Imlek menjadi salah satu laku tradisi yang dianggap penting dalam masyarakat Tionghoa. Prosesi makan malam biasanya dihelat di kediaman orang tertua, atau yang dituakan, dalam sebuah keluarga besar. Tak kalah penting, dari acara makan itu ialah susunan makanan yang tersaji di meja.
Hidangan di meja makan Imlek selalu diupayakan istimewa. Meski demikian, masyarakat Tionghoa tetap memilih menghidangkan menu yang dianggap paling sesuai dengan tema serta makna Imlek. Ikan, pangsit, dan kue keranjang, misalnya, tergolong sajian yang wajib hadir di meja makan.
Di luar sajian pokok bisa saja dihidangkan menu lain, dan itu tidak dilarang. Apalagi pada kalangan tertentu, prosesi kuliner tahun baru itu bisa berlangsung 16 hari, sejak H-1 hingga hari H+14 yang dirayakan sebagai Cap Go Meh.
Dalam tradisi kuliner klasik Tiongkok ada sajian tertentu yang karena pemaknaannya sesuai dengan spirit Imlek, wajib dihadirkan di meja makan pada malam tahun baru Imlek. Secara umum, dalam ulasan China Highlights, media travel (online) yang diterbitkan di Guilin, Provinvi Guangxi, edisi 26 Januari 2022, disebutkan ada tujuh menu utama Imlek.
Menu ini dianggap spesial karena menorehkan makna keutamaan yang berasosiasi dengan sukses, kemajuan, kebahagiaan, dan kesehatan (umur panjang). Dalam hal memberikan pemaknaan, orang Tionghoa berpegang pada metode fenotik, yakni berdasarkan pada bunyi, bentuk, dan simbol serta segala asosiasinya. Menu ikan, misalnya, dalam bahasa Mandarin, ikan disebut yu. Bunyi yu di sini bunyinya mirip dengan kosa kata Tiongkok lainnya yang berarti surplus alias berkelimpahan rezeki.
Sebagian warga Tionghoa pun memilih ikan mas crucian untuk Imlek. Ikan mas crucian itu sendiri adalah jenis ikan air tawar asal Tiongkok, yang dibawa ke Indonesia dan dibudidayakan sejak abad ke-19 dan kini telah kawin-mawin dengan ikan mas varietas Jepang dan ikan mas lokal. Jenis aslinya yang montok dan lebih pendek sudah sulit ditemukan di Indonesia. Dalam bahasa Tiongkok ikan mas crucian ini disebut jiyu, yang bunyinya dekat dengan kata jiyang berarti sukses.
Pilihan ikan yang bisa dibawa ke meja makan cukup banyak. Ikan kakap, udang, dan lobster pun boleh disajikan di meja Imlek. Secara umum, hidangan laut itu diakui sebagai simbol pembawa kemakmuran.
Tentu banyak juga yang memilih ikan bandeng, yang dalam bahasa Mandarin disebut liyu. Secara fenotik, liyu itu bunyinya dekat dengan kata li yang berarti hadiah. Menyantap li di hari Imlek bisa dimaknai sebagai harapan bahwa di tahun yang baru ia akan mendapat banyak hadiah.
Menurut kelaziman yang berlaku, setidaknya ada tujuh menu yang perlu disajikan di meja makan, agar menjadi simbol yang cukup lengkap tentang harapan yang ingin diraih di tahun yang baru. Maka, di luar ikan masih ada enam menu wajib lainnya, yakni pangsit, mi panjang, lumpia, kue moci, niang-gao (kue keranjang), dan buah keberuntungan. Lebih dari tujuh tentu boleh.