Tujuh Kuliner Ini "Wajib" Ada Saat Imlek

photo author
- Jumat, 24 Februari 2023 | 10:49 WIB
Menu Imlek
Menu Imlek

Pangsit menjadi menu khas Imlek sejak abad ke-3 Masehi. Dalam bahasa Mandarin, pangsit disebut jiaozi, yang secara fonetik bisa diasosiasikan dengan harta kekayaan. Bentuknya menyerupai perahu lonjong ke kedua ujungnya dimiringkan. Dalam sejarah Tiongkok, bentuk perahu lonjong itu adalah alat tukar dari perak. Mitosnya, semakin banyak menyantap pangsit di hari Imlek akan semakin banyak harta yang bisa dikumpulkan.

Kelezatan pangsit ada pada bagian “perut perahu” itu. Di situ ada campuran daging cincang, udang, ikan, dan sayuran yang diiris halus. Cara memasaknya bisa dikukus, direbus, digoreng, atau dipanggang. Pangsit bisa dimakan dengan mi panjang yang lazim dimaknai sebagai berkah usia panjang.

Lumpia juga masuk menjadi salah satu menu wajib Imlek. Dalam tradisi klasik, sebelum menyantap lumpia, sang tetua di meja makan akan mengucapkan kata-kata hwung-jin wan-lyang, artinya satu ton emas. Ucapan ini berasosiasi dengan gulungan lumpia yang ketika digoreng menyala kuning bak emas batangan. Menyantap lumpia Imlek adalah harapan untuk meraih kekayaan.

Tak ada Imlek tanpa kue keranjang. Disebut niángāo dalam bahasa Mandarin, yang secara fonetik bisa berasosiasi dengan kata bertambah tahun tambah tinggi alias meraih kemajuan. Dalam pandangan klasik masyarakat Tionghoa, semakin mapan seseorang maka kehidupan sosial dan pribadinya akan semakin baik.

Kue moci jangan sampai absen di meja hidangan Imlek. Dalam bahasa Mandarin, kue moci disebut tāngyuán. Bunyi fonemnya dan bentuknya yang bulat itu berasosiasi langsung kepada kekerabatan, nilai keluarga, kerukunan, dan kebersamaan. Maka, kue moci adalah kudapan penting di Hari Raya Imlek.

Buah tak dilupakan sebagai bagian dari menu prosesi makan malam Imlek. Bukan sembarang buah. Jika situasinya memungkinkan, keluarga Tionghoa akan menyajikan tiga jenis buah sekaligus, yakni jeruk keprok, jeruk kuning, dan jeruk pamelo (jeruk Bali). Kuning jeruk adalah warna emas, simbol kesentosaan dan kekayaan.

Jeruk keprok dan jeruk bulat (tangerine) dalam bahasa Mandarin disebut chéng, yang secara fonetik berasosiasi pada keberuntungan dan daya tarik ketika berbicara atau menulis. Jadi, menyantap dua macam jeruk ini membawa harapan bahwa kata-kata dan tulisan mereka akan lebih menari, yang di tahap berikutnya bisa membawa kesuksesan. Ada pun jeruk pamelo disebut sebagai yo, maknanya adalah kemakmuran.Indonesia.go.id (***)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang ( Ketik Pos )

Tags

Rekomendasi

Terkini

X