Ketikpos.com -- Akhirnya, perjuangan Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) mencapai klimaksnya.
Keinginan menjadikan Balai Pertemuan, yang kondisinya terlantar, sebagai Gedung Kesenian Palembang disepakati oleh Walikota Palembang H Harnojoyo.
Dalam audiensi yang dilaksanakan di Ruang Walikota di Lantai VIII Kantor Walikota Palembang Selasa (7/3/2023) aliansi seniman, sejarawan, dan Budayawaan, Walikota Harno Joyo mengungkapkan persetujuannya itu.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Balai Pertemuan Harus Dimanfaatkan sebagai Gedung Kesenian Palembang
Harno Joyo menerima kehadiran perwakilan aliansi bersama beberapa pejabat terkait, seperti Kepala Dinas Kebudayaan Agus Rizal, Straf Ahli Bidang seni da budaya Hj Zanariah dan kepala Dinas Kominfo Edison .
Sementara dari Aliansi hadir antara lain, Koordinator AMPCB Vebri Alintani, penyair Heri Mastari, perwaklan Dewan Kesenian Palembang M Quosi dan M Nasir, seniman Musik Ali Goik, Sejawaran Dr (kandidat) Kms Ari Panji, Mang Dayat, Dudi Oskandar, Idham, Avir, Hardi Saputra, dan dan Wahyudi
Dalam audiensi itu, Vebri menyampaikan perkembangan proses aksi yang dilakukannya bersama kawan-kawan yang tergabung di aliansi. Aksi yang dilakukan adalah keprihatinan atas kondisi rusak dan tidak terpeliharanya cagar budaya yang ada di Palembang.
Baca Juga: AMPCB Surati Kapolresta dan TACB Sumsel Terkait Darurat Cagar Budaya
Seperti Balai Pertemuan, Goa Jepang, Makam SMB Krama Wijaya, Makam Sultan S Mansyur. Sehingga mereka mencanangkan kondisi #palembangdaruratcagarbudaya.
Mulai dari aksi damai menyegel Balai Pertemuan yang hanya simbol, aksi ke Kantor Waikota, lalu bakti sosial pembersihan Balai Pertemuan sekaligus pentas seni, dan aksi damai ke DPRD Palembang yang diterima Komisi IV.
Terakhir, diterima oleh Sekda Palembag H Ratu Dewa yang pada intinya akan memfasilitasi pertemuan dengan Walikota yang akhirnya terealisasi hari ini.
Walikota Harno Joyo mengaku bahwa sebelumnya pihaknya berencana menyerahkan Balai Pertemuan ke Baznas Palembang, sebagai Islamic Center.
"Disana nanti berbagai kegiatan keislaman dan juga kesenian bisa digagas dan digelar. tentunya untuk kesenian bisa juga bergabung di sana," jelasnya.
Vebri menyampaikan argumen bahwa Balai Pertemuan itu kurang pas untuk Basznas. Tapi lebih pas kalau untuk Gedung Kesenian. Disampakan secara tertulis juga pertimbangan dan analisis mengapa Balai Pertemuan itu lebih pas untuk Gedung Kesenian.