pariwisata-kebudayaan

Nasib Tragis Panglima Tangguh Kramojayo, Makamnya Dipagari Seng dan Nisannya Dirusak, Palembang Diampuk Nian

DNU
Minggu, 19 Maret 2023 | 08:54 WIB
AMPCB ziarah dan aksi damai di Komplek Pemakaman Oangeran Kramojayo. Dengan pagar seng d menutupi kompleks dan nisan-nisan hilang, Palembang benar-benar diampuk-i. Di belakang terlihat papan nama Cagar Budaya dan Pelatangan Masuk kompleks. (istimewa)


Ketikpos.com -- Kejayaan dan kepahlawannya ketika masih menjabat Panglima Kesultanan Palembang Darusalaam sepertinya tak ada nilainya saat ini di negeri kesultanan yang kini menjadi ibukota provinsi Sumsel, Palembang.

Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo di 15 Ilir Palembang kini tak bisa lagi diziarahi. Komplek  yang sebelumnya sudah dipasangi Papan Nama sebagai Cagar Budaya oleh Disbud Palembang, kini sudah tertutup oleh pagar seng. 

Di sana jelas terpasang tulisan, tanah itu milik Acit Candra. Siapapun tidak boleh masuk dan merusak seng tersebut, kalau tak mau merasakan ancaman pasal di KUHP.

Pemantauan, di depan terpajang papan nama dari Disbud Palembang yang menyutkan itu kawasan Cagar Budaya, sementara di belajangnya berdiri kokoh poagar seng bertuliskan ancaman dengan dasar KHUP bagi mereka yang masuk atau merusak pagar seng itu.

Sementara, kondisi makam-makam yang di kompleks tersebut ternyata telah tak besisa lagi. Padahal, infonya di dalam itu selain makam Pangeran Kramojayo, juga ada makam isrinya (Putri SMB II), dan gurunya, Ust AlIdrus.

Baca Juga: Perusakan Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo Tak Kunjung Selesai, AMPCB Ajukan 4 Hal

Merespon kondisi itu,  Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) melakukan ziarah dan aksi damai di komplek pemakaman itu, Juat (17/3/2023). Kondisi rusaknya beberapa cagar budaya di Palembang inilah kemudian yang menjadi alasan AMPCB untuk menetapkan kondisi Darurat Cagar Budaya.

“Jika tidak direalisasikan kami akan datang kesini dengan massa yang lebih besar. Yang kita khawatirkan kasus ini akan memicu persoalan dan masalah sosial lain karena kita tahu kondisi sekarang, kita tahu itu akan memicu lebih besar lagi," tegas Koordinator AMPCB, Vebri Alintani.

"Istilahnya, orang Plembang ini sudah diampuk, betul-betul ngampuk, sudah diperingatkan Dinas Kebudayaan, sudah tahu ada merek Cagar Budaya masih dirusak, itu namanya ngampuk (menginjak-nginjak dan tidak menghargai),” katanya.

Korlap AMPCB, Qusoi berharap Pemkot dan DPRD Palembang turun tangan dengan kasus perusakan Komplek Pemakaman Pangeran Kramojaya ini .

“Kami tidak ikut konflik internal zuriat ini , tapi yang kami perjuangkan adalah undang-undang cagar budaya siapun menguasainya, harus dilindungi, kalu nak dibongkar ngapo tidak kompromi dengan TACB dan Pemkot Palembang, dengan kami," katanya keras.

Baca Juga: Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya Rusak, Kalau Tak Diselesaikan Dikhawatirkan Merembet ke Isu SARA

"Ini malah dihancurleburkan, kita lihat nisan disingkirkan jauh-jauh, plang nama Dinas Kebudayaan dihancurkan, gilo yang beli ini, tidak waras,” katanya sembari meminta Polisi Pamong Praja kota Palembang membongkar seng-seng yang menutupi Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo ini.

Anggota AM PCB, Ali Goik menambahkan kalau mau membongkar Komplek Pemakaman Pengeran Kramojayo seharusnya pihak yang menguasai lahan Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya tahu tata caranya bukan sembarangan dengan melakukan pengrusakan seperti saat ini.

“Kedepan Pemkot Palembang harus menindaklanjuti kasus ini dan polisi harus tegas menindak pelaku pengrusakan Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya ini,” katanya

Halaman:

Tags

Terkini