Puluhan orang dari Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) berziarah ke Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya yang terletak di di Jalan Segaran, Lr Kambing, Kelurahan 15 Ilir, Palembang, Jumat (17/3/2023) siang.
Sebelumnya komplek Pemakaman ini telah dirusak hingga rata dengan tanah oleh orang tidak bertanggungjawbab dan dipasang pagar seng di sekelilingnya.
Selain berziarah rombongan AMPCB juga sempat melakukan orasi dan berdoa bersama dengan dikawal aparat kepolisian dan TNI.
Baca Juga: Palembang Darurat Cagar Budaya, Kok Bisa? Ini Beberapa Cagar Budaya yang Memprihatinkan
Koordinator AMPCB, Vebri Al Lintani mengatakan, kalau pihaknya mendapatkan informasi dari media kalau Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya ini sedang menghadapi sengketa lahan, namun kini kondisi komplek pemakaman ini sangat miris lantaran dihancurkan dan rata dengan tanah oleh orang yang mengklaim tanah tersebut berinisial AC.
Ungkonan itu komplek pemakaman kata orang Palembang, ungkonan apapun, jangankan ungkonan biasa tidak boleh dijual. Lah ini dijual dan menjadi sengketa. Oke, kita tidak masuk dalam unsur sengketa tapi kita menggugat siapapun yang memiliki lahan ini bertanggungjawab dan wajib mengamankan lahan, tapi ini tidak diamankan, malah makamnya dihancurkan,” katanya.
Karena itu pihaknya melakukan ziarah dan melihat nisan di Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo sudah habis semua dan hancur.
“Kami sudah layangkan surat ke Polresta agar menindaklanjuti surat itu agar datang ke sini dan melalui undang-undang cagar budaya segera memproses dan mempidanakan orang yang merusak Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo,” katanya.
Selain itu pihaknya mendesak Pemkot Palembang mengerahkan Polisi Pamong Praja untuk membongkar seng –seng yang menutupi areal Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya.
“Dan itu bisa masuk karena undang-undang memungkinkan untuk melakukan tindakan pengamanan seperti itu dan kembali memasang nisan-nisan itu dan menjaga dan jangan dirusak lagi,” katanya.
Dan kepada pihak yang menguasai lahan Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo menurut undang-undang cagar budaya wajib mengamankan Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo.
Sosok Pangeran Kramojayo
Sebelumnya dikenal nama Raden Abdul Azim Nato Dirajo, atau lebih dikenal Pangeran Kramojayo, Panglima Perang Kesultanan Palembang, yang tangguh dan tak mudah ditaklukkan Kolonial Belanda.
Era Kesultanan Palembang, Pangeran Kramojayo, jadi salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam perlawanan terhadap Kolonial Belanda.
Kramojayo, dilahirkan di Palembang, pada 1207 Hijriah atau 1792 Masehi.
Pangeran Kramojayo merupakan anak dari Pangeran Natadiradja Raden Muhammad Hanafia.