pariwisata-kebudayaan

Telok Abang Ajarkan Jiwa Patriotik, Tanpa Senjata Modern Bisa Menang Melawan Penjajah

DNU
Senin, 14 Agustus 2023 | 05:48 WIB
Telok abang mengajarkan jiwa patriotik kepada anak-anak. tanpa senjata bisa menang melawan penjajah. Makanya, dulu bentuknya pesawat atau kapal. (nasir)


KetikPos.com -- Mengenai sejarah Telok Abang sendiri, pedagang mengaku kurang tahu pasti.

“Tapi, kata orang tua,Telok Abang tuh simbol kemenangan dari peperangan. Dulu kan banyak pejuang yang tidak punyo kapal dan pesawat untuk berperang.

Nah,bikin miniaturnya saja, untuk diceritakan kepada anak-anak, bahwa Indonesia masih tetap menang, walaupun tidak punya senjata,” kata Rahman, seorang pedagang telok abang.

Makanya, telok abang ini dijual biasanya menjelang 17 Agustasan setiap tahunnya. Dan dulu biasanya, juga semaki ramai saat ada pertunjukan bidar di Sungai Musi.

Seiring dengan perkembangan zaman, modifikasi maninan terus dilakukan. Kalau dulu bentuk mainan Telok Abang hanya sebatas pesawat terbang dan kapal atau perahu.

Kini,bentuk permainan itu ada yang berupa naga sampai angkutan bus. Pun modifikasi kertas hias yang digunakan pada mainan ini juga semakin ramai dan lebih berwarna.

Baca Juga: 17 Agustusan di Palembang, Mainan Tanpa Telur, Namanya Tetap Telok Abang

Setiap tahun bahan gabus untuk membuat Telok Abang semakin berkurang. Terkadang, dia dan penjual Telok Abang yang lain, harus mencari bahan gabus sampai ke daerah Ogan Komering Ilir (OKI).

“Lumayanlah, untungnya juga idak tentu.Tahun kemarin untung,bisa jadi tahun ini rugi. Tapi, jika pun tidak laris, jualan Telok Abang ini bisa disimpan untuk tahun
depan,” tukasnya.

Bahkan, kini banyak penjual yang menjajakan telok abang tanpa telur. Tapi, namanya tetap telok abang.

”Pokoknya kalau mainan dari gabus yang berupa berbagai bentuk, namanya telok abang. Walaupun tidak ada telurnya,” ujar Rina, yang menjajakan dagangannya di pingir jalan KH Wahid Hasyim Kertapati, Palembang.

Baca Juga: Bucu Berusia 10 Tahun, Aksi Fenomenalnya Teatrikal Perang 5 Hari 5 Malam di Jalan Raya Palembang

Sejak pagi, Rina memang memang sudah menjajakan dagangannya. Sebagian telok abangnya memang tidak dilengkapi telur. Tapi harganya tetap sama.

”Soalnya terkadang telur yang dilekatkan di manian itu juga terkadang dibuang-buang saja oleh anak-anak,” ujarnya.

Para penjual Telok Abang sendiri sudah mulai marak sejak awal Agustus bahkan sebelum masuk Agustus. Mereka menjajakan barang dagangannya hampir di sepanjang jalan-jalan protokol Kota Palembang. Lihat saja, penjual Telok Abang di kawasan KM 5 Palembang, misalnya.

Mereka berjajar hingga sampai enam orang penjual. Salah satu penjual Telok Abang di KM 5, Rahman mengungkapkan, bahwa harga mainan ini, ditentukan oleh modifikasi
bentuk dan bahan yang digunakan.

Semakin banyak bahan yang digunakan dan rumit bentuk Telok Abang yang diciptakan, maka harganya akan semakin mahal.

Baca Juga: Pempek Dikira dari Cina, Ternyata Kuliner Palembang

Halaman:

Tags

Terkini