Dari Pesantren ke Pilkada: Gus Ibin, Calon Bupati Nganjuk yang Mendapat Restu Sang Bunda

photo author
DNU
- Sabtu, 20 Juli 2024 | 12:32 WIB
Gus Muhammad Muhibbin Nur, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Ibin, adalah nama yang kini menjadi perbincangan hangat di Nganjuk (Dok)
Gus Muhammad Muhibbin Nur, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Ibin, adalah nama yang kini menjadi perbincangan hangat di Nganjuk (Dok)

 

 

KetikPos.com --Gus Muhammad Muhibbin Nur, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Ibin, adalah nama yang kini menjadi perbincangan hangat di Nganjuk . Pemuda yang dikenal dengan latar belakang pesantren yang kental ini memutuskan untuk maju dalam Pilkada 2024 setelah mendapatkan restu dari ibunya, Ibu Nyai H Maulidiyyatul Ummayyah.

Sejak kecil, Gus Ibin telah tumbuh dan berkembang di lingkungan Pondok Pesantren Al-Mardliyah Mojosari, Loceret, Nganjuk, yang diasuh oleh ayahnya, KH Muhammad Nur. Sebagai salah satu pondok pesantren tertua di Nganjuk, Ponpes Mojosari telah menjadi tempat belajar bagi banyak tokoh ulama terkenal. Kehidupan Gus Ibin yang penuh dengan nilai-nilai agama membuatnya fokus pada pengajaran santri dan jauh dari hiruk-pikuk politik.

Namun, semua itu berubah tiga bulan lalu. Dalam sebuah diskusi dengan para kyai melalui Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), muncul kesepakatan bahwa calon bupati Nganjuk harus berasal dari kalangan pesantren. Awalnya, Gus Ibin tidak berpikir untuk mencalonkan diri, tetapi dorongan dari para kyai dan perwakilan PCNU yang datang ke pondok pesantren membuat keluarga Gus Ibin mempertimbangkan hal ini dengan serius.

Keputusan untuk maju tidak diambil dengan mudah. Gus Ibin menunggu restu dari sang bunda, yang akhirnya diberikan setelah dua minggu penuh pertimbangan. Dengan restu tersebut, Gus Ibin menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam Pilkada 2024.

“Jadi semua keputusan dan pembahasan untuk maju semua kami serahkan kepada ibu kami, karena restunya di beliau,” jelas Gus Ibin, yang juga merupakan alumni D3 Agribisnis Universitas Brawijaya.

Gus Ibin menegaskan bahwa langkahnya maju dalam Pilkada ini bukan sekadar untuk mengikuti arus, tetapi didasari oleh niat untuk membenahi berbagai permasalahan yang dihadapi Nganjuk. Mulai dari pengangguran, kemiskinan, hingga pengembangan sektor pertanian dan kesehatan, semua membutuhkan perhatian khusus.

“Persoalan pengangguran, kemiskinan dan pengembangan sektor pertanian hingga kesehatan yang sangat perlu dibenahi,” tegas Gus Ibin. “Nganjuk merupakan lumbung hasil pertanian, dan kami ingin membangun Nganjuk dengan fokus pada sektor ini.”

Agus Sulistriyono, CEO Promedia Teknologi Indonesia, juga menyampaikan pandangannya tentang potensi ekonomi di era digital. Menurutnya, keahlian membuat konten bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan dengan modal yang minimal.

“Saat ini keahlian membuat konten hasilnya cukup menjanjikan. Bisa konten format teks dan video. Modalnya cukup dengan HP. Tapi memang harus ada pelatihan dan pengarahan agar monetisasinya bisa optimal,” ujarnya.

Agus menambahkan bahwa Promedia Teknologi Indonesia siap berkolaborasi untuk membangun inkubator content creator di Nganjuk. Dengan menyediakan teknologi, pelatihan, dan strategi monetisasi, mereka berharap dapat membuka banyak lapangan kerja baru.

“Jika satu desa bisa dibangun satu inkubator content creator, tentu akan membuka banyak lapangan kerja baru,” tutupnya.

Dengan restu sang bunda, dukungan komunitas pesantren, dan potensi besar dari kolaborasi teknologi, Gus Ibin melangkah dengan keyakinan bahwa perubahan positif untuk Nganjuk adalah hal yang sangat mungkin untuk diwujudkan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X