KetikPos. com --Jelang Pilwako Palembang 2024, suhu politik semakin meningkat, menciptakan suasana kompetisi yang kian memanas.
Pasangan Yudha Pratomo Mahyudin dan Baharuddin, yang baru saja mendeklarasikan pencalonan mereka, kini bersiap untuk bertarung melawan dua srikandi, Fitrianti Agustinda dan Nandriani Octarina.
Yudha dan Baharuddin mendapatkan dukungan resmi dari Partai Demokrat dan PKS, menambah bobot kekuatan politik mereka.
Di sisi lain, pasangan Fitrianti Agustinda dan Nandriani juga tidak kalah agresif. Setelah memperoleh dukungan dari PAN, PKB, dan NasDem, keduanya siap bersaing di kancah politik.
Menariknya, Fitrianti Agustinda juga menjabat sebagai ketua Partai NasDem Palembang, memberikan keuntungan strategis dalam perolehan suara.
Bergandengan dengan sosok pendatang baru yang mengusung tagline "Ibu kota siap menata ibu kota", Nandriani.
Sementara itu, nama Ratu Dewa, yang dikenal sebagai calon kuat berkat popularitasnya di berbagai survei, masih menunggu kepastian terkait dukungan partai dan pasangan.
Meski telah mundur dari jabatan PNS demi ikut Pilwako, hingga kini Ratu Dewa belum mendapatkan kepastian dukungan dari partai politik manapun.
Namun, ada sinyal positif dari PDIP, Partai Gerindra, dan Golkar yang menunjukkan minat untuk mendukungnya.
Keberhasilan pasangan Fitrianti Agustinda dan Nandriani dalam mengamankan surat resmi B1KWK dari koalisi partai menjadi sorotan.
Hanya dalam waktu singkat, keduanya berhasil mendapatkan dukungan dari PAN dan PKB pada Rabu (31/7) malam, lalu disusul oleh dukungan dari NasDem pada Rabu (1/8).
Dengan begitu, kini mereka memiliki total lima partai yang resmi memberikan B1KWK, memperkuat posisi mereka di pentas politik Palembang.
Di sisi lain, Gerindra baru mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Ratu Dewa Prima Salam, namun dengan hanya 8 kursi yang dimiliki, partai pimpinan Prabowo Subianto ini terpaksa harus berkoalisi dengan partai lain untuk memperkuat posisi mereka.
Sementara itu, Golkar dan PDIP masih belum menentukan pilihan, menambah ketidakpastian dalam peta politik Palembang.
