HDCU Unggul 70 Persen Lebih di Muara Enim, Muba, OKI, dan OKU, Makin Tak Terkejar

photo author
DNU
- Senin, 30 September 2024 | 18:47 WIB
Arianto, Direktur Eksekutif LKPI (Dok)
Arianto, Direktur Eksekutif LKPI (Dok)

KetikPos.com– Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), semakin kokoh berada di puncak elektabilitas di empat kabupaten utama: Muara Enim, Muba, OKI, dan OKU.

Berdasarkan survei Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), HDCU jauh meninggalkan dua pesaing utamanya, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (MATAHATI) dan Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (E-RA BARU). Keunggulan ini ditopang oleh sosialisasi yang masif, konsisten, dan terarah, membuat HDCU diprediksi semakin sulit dikejar.

Survei yang digelar LKPI menggunakan 820 responden di masing-masing kabupaten dengan margin of error ±3,5%. Hasilnya, HDCU unggul telak di setiap daerah: di Muara Enim, HDCU meraih 71,2% elektabilitas, sementara MATAHATI hanya 17,4% dan E-RA BARU 2,4℅%, dengan 9% responden belum menentukan pilihan.

Di OKI, HDCU mendapatkan 73%.diikuti MATAHATI 16,4%, E-RA BARU 3,8%, dan 6,8% belum menentukan pilihan. Kabupaten OKU juga mencatat dominasi HDCU dengan 72,2.MATAHATI 15%, E-RA BARU 2,8%, serta 0% yang masih ragu.

Di Muba, HDCU menguasai 70,2%, disusul MATAHATI 16,9% dan E-RA BARU 2,1%, dengan 10,8% massa mengambang.

Menurut Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL, Direktur Eksekutif LKPI, salah satu faktor utama yang menyebabkan HDCU unggul jauh adalah intensitas sosialisasi yang konsisten dan tepat sasaran. "Keunggulan HDCU sangat ditopang oleh kekuatan sosialisasi yang mereka lakukan.

Tatap muka, pertemuan umum, pemasangan atribut sosialisasi, media sosial, hingga peran aktif tim sukses dan relawan, semuanya menyatu untuk mendorong elektabilitas HDCU," ujar Arianto, mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan pengalaman 27 tahun di dunia survei opini publik.

Strategi Sosialisasi HDCU: Kunci Keunggulan

Keunggulan sosialisasi HDCU terlihat jelas dari survei yang menunjukkan bahwa di semua kabupaten, pasangan ini mendominasi dengan komponen sosialisasi yang meliputi **frekuensi tatap muka, pemasangan atribut, hingga aktivitas di media sosial.

"Angka tingkat komponen sosialisasi HDCU berada di kisaran 50%-65% di seluruh wilayah, yang membuat daya dorong elektabilitas mereka jauh lebih tinggi dibandingkan MATAHATI dan E-RA BARU," tambah Arianto.

Sementara itu, kedua rival HDCU, MATAHATI dan E-RA BARU, dinilai harus meningkatkan frekuensi sosialisasi mereka hingga empat kali lipat jika ingin menyaingi HDCU. Arianto mengungkapkan bahwa dengan strategi sosialisasi yang masih di bawah HDCU, sangat sulit bagi keduanya untuk mengejar ketertinggalan dalam waktu yang tersisa sebelum Pilkada.

Gas Pol Sosialisasi HDCU
HDCU tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam sosialisasi. Malah, dengan waktu menuju Pilkada semakin sempit, tim sukses HDCU terus melakukan **gerakan sosialisasi secara gas pol**, memastikan bahwa elektabilitas mereka tetap terjaga bahkan bisa meningkat. "Jika ritme sosialisasi ini dipertahankan, HDCU akan sangat sulit dikejar oleh dua pesaingnya," tutup Arianto, yang juga pernah menjadi auditor survei capres dari Partai Demokrat.

Dengan waktu yang semakin mendekati Pilkada, pasangan HDCU terlihat siap untuk mengamankan kemenangan, sementara MATAHATI dan E-RA BARU harus bekerja ekstra keras dan cerdas untuk bisa memberikan perlawanan yang berarti.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X