Inisiatif Unik: Satu Desa Satu Rumah Tahfiz untuk Perangi Narkoba di Sumsel

photo author
DNU
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 02:01 WIB
Saat menghadiri Pelepasan Santri dan Wisuda Tahfidz Pondok Pesantren (Ponpes) Thawalib Sriwijaya yang bertempat di, Talang Kemang, Kecamatan Gandus, Sabtu (17/6/2023) Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengapresiasi para pengurus Ponpes Thawalib Sriwijaya yang telah mendukung suksesnya program "Satu Des (doc website pemprov umsel)
Saat menghadiri Pelepasan Santri dan Wisuda Tahfidz Pondok Pesantren (Ponpes) Thawalib Sriwijaya yang bertempat di, Talang Kemang, Kecamatan Gandus, Sabtu (17/6/2023) Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengapresiasi para pengurus Ponpes Thawalib Sriwijaya yang telah mendukung suksesnya program "Satu Des (doc website pemprov umsel)

KetikPos.com --Sumatera Selatan (Sumsel) kini menghadapi tantangan serius terkait peredaran narkoba, dengan data dari BPS (Brin) 2023 menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba mencapai 1,73 persen dari total penduduk.

Untuk mengatasi masalah ini, Herman Deru meluncurkan inisiatif inovatif bernama "Satu Desa Satu Rumah Tahfiz."

Program ini bertujuan membentengi generasi muda dari pengaruh negatif narkoba dengan memberikan pendidikan akhlak dan agama yang kuat.

Dengan penempatan satu rumah tahfiz di setiap desa, diharapkan anak-anak dapat lebih teredukasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba serta dilatih untuk mengembangkan karakter positif.

Dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur di Hotel Novotel Palembang pada Senin (28/10/2024), Herman Deru menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan akhlak mulia.

"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak kita memiliki pondasi yang kuat untuk terhindar dari pengaruh buruk. Pendidikan agama adalah salah satu cara untuk membangun karakter dan kesadaran mereka terhadap bahaya narkoba," ujarnya.

Menariknya, jumlah rumah tahfiz yang didirikan saat ini sudah melebihi jumlah desa di Sumsel, mencerminkan antusiasme masyarakat dalam mendukung program ini. Untuk memperkuat peran orang tua, seminar dan pelatihan juga diadakan guna meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya mendidik anak-anak.

Program "Satu Desa Satu Rumah Tahfiz" ini menjadi langkah proaktif Sumsel dalam menghadapi penyalahgunaan narkoba. Dengan mengedepankan pendidikan, akhlak, dan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, diharapkan Sumsel dapat menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan jauh dari bahaya narkoba.

Seiring berjalannya waktu, diharapkan inisiatif ini bisa menjadi model bagi daerah lain dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Herman Deru menambahkan, "Kita dirikan rumah tahfiz secara masif, karena untuk mencegah, perlu dibangun akhlak yang baik. Rumah tahfiz bukan hanya dalam pengertian harfiah, tetapi juga kegiatan yang masif untuk membangun dan memelihara akhlak."

Dengan pendekatan ini, Sumsel menunjukkan bahwa pendidikan dan kebersamaan adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X