KetikPos.com --Dalam debat ketiga Pilgub Sumatera Selatan (Sumsel) 2024, pasangan calon nomor urut 1, Herman Deru dan Cik Ujang (HDCU), menyampaikan visi besar mereka untuk membawa Sumsel menuju kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan mengusung konsep kepemimpinan berbasis tiga pilar—pemimpin pemerintahan, pemimpin pembangunan, dan pemimpin masyarakat—HDCU menegaskan strategi utama yang akan menjadi fondasi pemerintahan mereka.
Pilar 1: Pemimpin Pemerintahan yang Sinergis
Herman Deru menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang tidak hanya efisien tetapi juga bersinergi di berbagai tingkatan. Ia memastikan bahwa sinergi tersebut akan melibatkan koordinasi vertikal dengan pemerintah pusat dan horizontal antarinstansi di tingkat daerah.
“Fokus kami adalah menjalankan tata kelola pemerintahan yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, sambil tetap menjalin kerja sama erat dengan kepala daerah kabupaten dan kota,” ujar Herman Deru.
Pendekatan ini, menurut HDCU, akan menciptakan pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat, serta mendorong integrasi kebijakan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Pilar 2: Pemimpin Pembangunan yang Berorientasi Hasil
Pada aspek pembangunan, HDCU menekankan pentingnya pemerataan di berbagai sektor, baik fisik maupun non-fisik.
“Pembangunan fisik seperti jalan, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya menjadi prioritas kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung,” kata Herman Deru.
Namun, pembangunan tidak hanya berhenti pada infrastruktur. Pasangan ini juga memiliki visi besar untuk mengubah mentalitas masyarakat Sumsel dari konsumtif menjadi produktif.
Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan adalah melalui program Mahesa (Mandiri Sejahtera), yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan kemandirian ekonomi.
Pilar 3: Pemimpin Masyarakat yang Inklusif
Sebagai pemimpin masyarakat, HDCU ingin memastikan keberagaman budaya di Sumsel menjadi kekuatan yang mempersatukan.
Wilayah yang dikenal dengan sembilan Batanghari utamanya ini akan menjadi simbol harmonisasi antar suku dan budaya.
