KetikPos.com-- Dugaan pelanggaran pemilu terkait sembako di gudang Kantor DPW Partai NasDem Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya ditepis oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Setelah melakukan investigasi mendalam pada Kamis (21/11/2024), Bawaslu menyatakan bahwa kegiatan tersebut murni bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai NasDem, bukan upaya politik praktis.
Ahmad Naafi, anggota Bawaslu Sumsel, menjelaskan bahwa pihaknya menemukan aktivitas pengemasan sembako berupa beras, gula, dan minyak goreng di lokasi tersebut.
Berdasarkan bukti dan keterangan dari fungsionaris NasDem, sembako itu dipersiapkan untuk kegiatan bakti sosial rutin yang diadakan setiap tahun untuk merayakan HUT Partai NasDem.
“Setelah kami kumpulkan bukti dan keterangan, kegiatan ini tidak ditemukan mengarah pada pelanggaran pemilu. Ini murni tradisi tahunan partai dalam memperingati hari jadinya,” ungkap Naafi pada Sabtu (23/11/2024).
Ia juga menambahkan, bahwa pihaknya tetap waspada dan terus melakukan pengawasan guna memastikan tidak ada penyimpangan yang terjadi. “Kami akan terus memantau, baik melalui jajaran Bawaslu Kota, Panwascam, hingga Panwas Desa dan Kelurahan,” tegasnya.
Sebelumnya, Bawaslu telah mengingatkan semua pihak terkait agar tidak melakukan pemberian materi yang bertujuan memengaruhi pemilih.
Naafi mengingatkan bahwa pemberian semacam itu dapat berujung pada pidana baik bagi pemberi maupun penerima.
Tradisi Tahunan Bakti Sosial NasDem
Menanggapi isu ini, H. Alfrenzi Panggarbesi, S.Si, yang lebih dikenal dengan nama Ojik, turut memperkuat penjelasan Bawaslu.
Sebagai kader NasDem sekaligus anggota DPRD Sumsel, ia menegaskan bahwa pembagian sembako adalah tradisi tahunan yang selalu dilakukan partai sebagai bagian dari komitmen sosial kepada masyarakat kurang mampu.
“Setiap tahun, DPW Partai NasDem selalu mengadakan bakti sosial untuk memperingati HUT Partai. Jadi, sembako di gudang itu memang dipersiapkan untuk kegiatan sosial, bukan untuk tujuan lain,” terang Ojik.
Ia juga berharap klarifikasi ini dapat meluruskan pandangan publik yang sempat mengaitkan sembako tersebut dengan agenda politik tertentu menjelang Pilkada.
Ketat
