Tangis Haru Warnai Kedatangan Hasto Kristiyanto di Kongres VI PDI Perjuangan

photo author
DNU
- Sabtu, 2 Agustus 2025 | 19:16 WIB
Sekretaris Jenderal demisioner PDIP, Hasto Kristiyanto, tiba di lokasi sekitar pukul 15.40 WITA, saat Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri tengah menyampaikan pidato politiknya. (Dok Ist/KetikPos.com)
Sekretaris Jenderal demisioner PDIP, Hasto Kristiyanto, tiba di lokasi sekitar pukul 15.40 WITA, saat Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri tengah menyampaikan pidato politiknya. (Dok Ist/KetikPos.com)

KetikPos.com – Momen haru mewarnai Kongres VI PDI Perjuangan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (2/8) sore.

Sekretaris Jenderal demisioner PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, tiba di lokasi sekitar pukul 15.40 WITA, saat Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri tengah menyampaikan pidato politiknya.

Hasto memasuki ruangan dari pintu belakang aula. Spontan, kehadirannya disambut tepuk tangan meriah dari para kader dan struktur partai.

Baca Juga: Andreas Okdi Priantoro Dorong Terbentuknya Pasar Seni, PDI Perjuangan Hadir untuk Seniman Kota Palembang

Suasana mendadak riuh, membuat Megawati menghentikan sejenak pidatonya, tampak sempat kebingungan karena perhatian peserta teralihkan.

Namun, begitu melihat Hasto melangkah ke arah panggung utama, ekspresi Megawati berubah.

Matanya berkaca-kaca. Hasto yang baru saja memperoleh amnesti dari Presiden Prabowo Subianto dan keluar dari Rutan KPK langsung bertolak dari Jakarta menuju Bali demi menghadiri kongres partai.

Baca Juga: Bangkitkan Semangat Trisakti, DPC PDI Perjuangan Kota Palembang Gelar Lomba Lukis Bung Karno

Dengan langkah penuh emosi, Hasto menghampiri Megawati, memberi salam, lalu memeluknya erat. Tangis pecah dari Hasto, yang selama ini kerap menyebut Megawati sebagai sosok ibu.

Pelukan itu dibalas Megawati dengan tangis haru, diiringi tepuk tangan para kader yang berdiri menyaksikan momen mengharukan tersebut.

Baca Juga: DPC PDI Perjuangan Palembang Gelar Lomba Masak Pangan Lokal, Perkuat Peran Perempuan

Beberapa saat kemudian, Hasto melepaskan pelukan, lalu turun dari panggung sambil meneriakkan lantang, “Merdeka!” Seruan itu langsung disambut pekikan serentak “Merdeka!” dari seluruh kader di dalam aula.

Megawati tampak menahan emosi dan air mata. Suasana di ruangan menjadi hening. Lalu, salah seorang peserta menyanyikan lagu adaptasi dari lagu anak-anak “Nona Manis Siapa yang Punya” dengan lirik:

“Megawati siapa yang punya,

Megawati siapa yang punya,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Sumber: gesuri.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X