KetikPos.com, Jakarta – Dunia survei politik dan opini publik di Indonesia kembali mendapat energi baru. Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI), wadah resmi berbagai lembaga survei nasional, resmi menunjuk Arianto, ST, MT, M.IKom, Pol, sebagai Kepala Departemen sekaligus Koordinator antarprovinsi dalam kepengurusan baru periode 2025–2030.
Pria yang akrab disapa Iyan ini bukanlah sosok baru di dunia survei. Dengan pengalaman hampir tiga dekade menekuni riset perilaku pemilih dan opini publik, Arianto dikenal sebagai figur yang konsisten menjaga integritas data survei di tengah derasnya arus politik elektoral.
Amanah Baru di Tengah Tantangan
Dalam kepengurusan yang akan segera dilantik, PERSEPI juga memilih Jayadi Hanan, Ph.D., Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebagai Ketua Umum. Arianto menilai kepemimpinan baru ini menjadi momentum untuk memperkuat posisi PERSEPI sebagai rumah besar lembaga survei kredibel di Indonesia.
“PERSEPI dalam waktu dekat akan melantik kepengurusan baru periode 2025–2030. Saya dipercaya menjadi Kepala Departemen Wilayah Provinsi. Amanat ini tentu akan saya jalankan sesuai aturan baku organisasi,” ujar Arianto di Jakarta, Sabtu (27/9).
Ia menekankan pentingnya koordinasi antar-lembaga survei di berbagai daerah. Menurutnya, semakin banyak lembaga yang bergabung ke dalam PERSEPI, semakin kuat pula legitimasi hasil survei di mata publik.
“Tidak ada data survei yang bisa diintervensi pihak manapun, bahkan pemesan survei itu sendiri. Metodologi harus ilmiah, hasilnya harus objektif,” tegasnya.
Menjaga Marwah Survei di Tengah Dinamika Politik
Lahirnya berbagai lembaga survei di provinsi-provinsi seluruh Indonesia menjadi fenomena tersendiri dalam satu dekade terakhir. Arianto melihat hal itu bukan sebagai tantangan, melainkan peluang memperkaya khazanah data opini publik.
“Potret opini publik harus berpijak pada instrumen survei yang sahih. Kehadiran lembaga survei di daerah akan memperluas cakupan data sehingga aspirasi masyarakat, baik berupa harapan maupun keluhan, bisa lebih jelas terbaca. Itu penting untuk menjadi masukan bagi legislatif dan eksekutif,” ungkapnya.
Sebagai alumni LSI, Arianto mengaku tetap memegang prinsip awal yang diajarkan gurunya: survei adalah alat demokrasi, bukan sekadar angka untuk propaganda politik. Ia menilai, di tengah meningkatnya tensi politik jelang pemilu, PERSEPI harus menjadi benteng terakhir untuk memastikan publik mendapatkan informasi yang jernih.
Harapan untuk Lima Tahun ke Depan
Arianto berharap seluruh anggota PERSEPI, baik di tingkat pusat maupun daerah, dapat berkontribusi aktif dalam memperkuat kualitas survei di Indonesia. Baginya, data yang akurat tidak hanya bermanfaat bagi para pembuat kebijakan, tetapi juga menjadi cermin bagi masyarakat dalam menilai dinamika politik dan sosial di tanah air.
“Kontribusi hasil survei dari anggota PERSEPI ke depan harus bisa menjadi pijakan penting bagi kebijakan publik. Dengan begitu, suara rakyat tidak hanya terdengar di kotak suara, tetapi juga terekam dalam riset yang sahih,” pungkas Iyan dengan nada penuh optimisme.