KetikPos.com -- Proyek pembangunan patung Soekarno di Kabupaten Banyuasin telah menjadi sorotan dan memicu kontroversi sejak bulan September 2023.
Berbagai protes masyarakat terkait ketidakmiripan dan kualitas pengerjaan proyek tersebut telah memaksa Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) untuk turun tangan dan memberikan ruang kepada para perupa Sumatera Selatan untuk menyuarakan pandangan mereka.
Fasilitasi DKSS:
Dalam wawancara dengan wartawan di Gunz Cape, Palembang pada tanggal 22 Januari, Ketua DKSS, Iqbal Rudianto, mengungkapkan bahwa DKSS sedang memfasilitasi para perupa Sumatera Selatan untuk "Speak Up" dan menyampaikan perspektif mereka terhadap proyek kontroversial ini.
DKSS berperan sebagai perantara untuk memberikan ruang diskusi dan refleksi terkait prosedur standar yang seharusnya diterapkan sebelum memulai proyek pembangunan patung nasional.
Tampak hadir dalamkonfrensi Pers itu, Ketua DKSS Iqbal Rudianto, Sekretaris Qusoi, Ketua Komite Seni rupa Rudi Maryanto, Perupa Wawan dan Syamsul, serta budayawan Dr Erwan Suryanegara.
Pentingnya Prosedur Standar:
Ketua DKSS menegaskan bahwa prosedur standar seharusnya menjadi panduan dalam setiap proyek seni rupa besar.
Ia menyatakan bahwa ketidaklibatan PUPR Kabupaten Banyuasin dengan para perupa Sumatera Selatan sebelum memulai proyek tersebut merupakan salah satu kesalahan yang signifikan.
Para perupa diundang untuk memberikan pandangan mereka terkait prosedur yang seharusnya diterapkan untuk memastikan hasil yang sempurna dan maksimal kemiripannya dengan tokoh Soekarno, yang merupakan ikon bangsa.
Pentingnya Ikon Bangsa:
Pernyataan tersebut menekankan bahwa patung Soekarno bukan hanya sekadar karya seni, melainkan sebuah ikon nasional.
Oleh karena itu, tanggung jawab seniman untuk menciptakan karya seni yang tidak hanya visual menarik, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam sangat ditekankan.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.