Proses pelaksanaan TMC melibatkan beberapa tahap:
1. BMKG menyediakan informasi prediksi potensi awan.
2. Ditjen SDA mengidentifikasi bendungan yang memerlukan tambahan air.
3. BRIN menganalisis kebutuhan bahan penyemaian dan merencanakan penerbangan.
4. TNI-AU melaksanakan penyemaian awan.
Setelah penyemaian, BMKG dan BRIN memantau hasil terjadinya hujan. Ditjen SDA memonitor curah hujan, tinggi muka air waduk, volume tampungan, inflow, dan outflow selama 24 jam. Evaluasi pelaksanaan TMC dilakukan setiap hari hingga dinyatakan selesai.
Harapan dan Dukungan Masyarakat
Dengan penerapan TMC, pemerintah berharap dapat mengatasi defisit volume tampungan air dan memastikan ketersediaan air selama Masa Tanam II dan III, sehingga petani tetap bisa panen dan layanan irigasi dapat berjalan optimal.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya antisipatif dan menjaga lingkungan.
Semoga dengan kerjasama antara berbagai pihak dan dukungan masyarakat, dampak negatif musim kemarau dapat diminimalisir, dan musim tanam tahun ini dapat berlangsung dengan sukses. Mari kita berdoa agar upaya ini diberkahi oleh Allah SWT dan membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.(***)