KetikPos.com — Kota Palembang yang dikenal dengan julukan "Kota Sungai," tengah menghadapi krisis serius akibat hilangnya ratusan sungai dan anak sungai.
Pembangunan yang masif telah mengurangi jumlah sungai dan anak sungai di kota Palembang, kini hanya tersisa 114 aliran air yang berada di wilayah hulu dan hilir.
Untuk itu, Koalisi KAWALI Indonesia Lestari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar acara Talk Show dengan tema "Palembang Kota Palembang, Selamatkan Sungai Kota Palembang," di Utopia Cafe, Kamis (04/07/24).
Baca Juga: Andreas Dorong Perda Sungai dan RTH: Solusi Krusial untuk Ekosistem Kota Palembang
Narasumber dalam acara tersebut, di antaranya Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ir. Akhmad Bastari, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng, Pengamat Sosial, Andreas Okdi Priantoro, S.E.Ak., S.H, Akademisi, Ar. Akhmad Hamdi Asysyauki, S.T,. M.P.W.K., IAI., HDII, pengiat sejarah, Hidayatulah Fikri, S.T dan perwakilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang, Muhammad Raihan.
Hadir pula, mahasiswa, akademisi, perwakilan perusahaan, sejumlah pengiat lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam upaya penyelamatan sungai-sungai yang tersisa di Palembang.
Ketua DPW Kawali Sumsel, Chandra Anugrah menyampaikan upaya penyelamatan sungai yang tersisa adalah sebuah kewajiban guna menjaga identitas kota Palembang yang telah melekat dengan ciri khas sungainya.
“Kami melihat perlu adanya konsensus bersama antara pemerintah kota dan kelompok-kelompok yang peduli terhadap sungai. Tanpa kolaborasi yang signifikan, sungai-sungai yang tersisa hanya akan menjadi cerita masa lalu,” kata Chandra usai membuka acara talk show ini.
Pria yang kerap disapa dengan Capung ini, menjelaskan dalam upaya mengatasi permasalahan itu, pihaknya mengusulkan pembentukan Dewan Sumber Daya Air.
Dewan ini nantinya akan bertugas untuk menjaga dan memelihara sungai dengan pendekatan mengedepankan kearifan lokal
"Karena setiap sungai memiliki karakter dan tantangan sendiri. Dewan ini nantinya akan mengembangkan strategi berbasis kearifan lokal untuk memastikan keberlanjutan ekologis sungai-sungai kita," ungkap dia.
Dengan adanya Dewan Sumber Daya Air, lanjut dia, diharapkan terdapat pengelolaan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan terhadap sumber daya air di Palembang.
“Kami yakin bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, serta dengan adanya dewan ini, sungai-sungai yang tersisa dapat diselamatkan dan terus memberikan manfaat bagi kita semua,” tambah dia.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ir. Akhmad Bastari, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng memberikan apreasiasi atas terselenggaranya acara ini.