Ditempat yang sama, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel Zulkarnain, S.E., M.M, di mana momentum tersebut mengingat bangsa Indonesia terhadap gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat patriotisme sekaligus menyatukan fisik bangsa dalam Sumpah Pemuda tahun 1928.
Melainkan merupakan sebuah komitmen Kebangsaan yaitu Bertumpah Darah Satu Tanah Air Indonesia, Berbangsa Satu Bangsa Indonesia, serta Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia. Dan Pemerintah Republik Indonesia telah membuktikan bahwa partisipasi pemuda mempunyai generasi pemuda Indonesia.
“Hal ini telah seiring sejalan memberikan hak-hak akses baru pemuda untuk bersama-sama, produktivitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi dalam membangun optimisme, dan mempunyai tempat yang terhormat dalam pembangunan yang mumpuni,” ujarnya.
Kemudian, di sisi lain perkembangan teknologi terkini karena arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguatan terhadap ekonomi dan informasi yang sangat masif.
Mencermati percepatan perubahan ini sudah cukup membuat kewalahan, pada intinya penguasaan melalui pemuda atas perangnya teknologi dan informasi harus disikapi dengan serius.
Oleh karena itu kerja kolaborasi ini sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, dan juga sesuai dengan Peraturan Presiden Tahun 2022 tentang koordinasi lintas sektor penyelenggaraan melalui penggunaan agar komunikasi dan koordinasi lintas sektor tertib demi pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
“Maka momen Hari Sumpah Pemuda ini kita harus canangkan pemuda untuk berkomunikasi ke semua stakeholder kemudian Kementerian lembaga, Pemprov Sumsel, pemerintah kabupaten/kota, organisasi kepemudaan, pemerintah, serta elemen yang lainnya,” bebernya.
Lebihanjut dia menuturkan, Pemprov Sumsel mengapresiasi pada pemuda Muhammad yang telah menyelenggarakan simposium ini.
Akan membantu dalam hal mengeksplorasi sumber daya alam yang ada di Sumsel bagaimana untuk dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Dengan adanya kegiatan ini maka mahasiswa dapat belajar bagaimana birokrasi tata kelola perkebunan di Sumsel pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya, untuk bisa menjadi pad dan sumber pendapatan negara dan penggunaannya untuk kesejahteraan masyarakat di bidang pembangunan," pungkasnya. (Yanti)