KetikPos.com - Sebanyak 80 pegawai dan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gandus mendatangi Kantor Wali Kota Palembang, Senin (30/9/2024), untuk menyampaikan petisi penolakan terhadap direktur RSUD Gandus Palembang.
Pasalnya aksi tersebut diduga dipicu soal keterlambatan pencairan jasa pelayanan, baik untuk pasien umum maupun BPJS, yang telah tertunda sejak 2019 hingga 2024.
Keteralambatan ini menimbulkan keresahan di kalangan pegawai karena tidak ada kepastian kapan hak-hak mereka akan dipenuhi.
Fanny, seorang apoteker di RSUD Gandus, menjelaskan bahwa pihaknya telah beberapa kali berkoordinasi dengan manajemen, namun hingga kini belum ada kejelasan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan manajemen, katanya masih diproses, tapi tidak ada kepastian sampai sekarang,” ungkapnya.
Fanny menegaskan, pencairan jasa pelayanan seharusnya menjadi tanggung jawab rumah sakit, bukan Dinas Kesehatan Kota Palembang. Namun, manajemen terus mengulur waktu dengan alasan revisi.
“RS lain sudah mencairkan, tapi di RSUD Gandus alasannya masih revisi. Padahal RS lain melakukan revisi setelah pencairan dana, sedangkan di RS Gandus revisi terus sejak awal tanpa pencairan,” tambahnya.
Selain itu, pegawai juga mempertanyakan insentif operator Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk diagnosis TB Paru yang seharusnya langsung diterima dari Kementerian Kesehatan.
Menurut mereka, insentif tersebut seharusnya langsung diterima oleh operator, namun sejak 2021 hingga 2024 dana tersebut tidak pernah dikeluarkan.
“RS lain sudah bisa cair, karena itu memang hak mereka. Ini dana murni dari pusat, tidak terkait APBD atau APBN,” jelas Fanny.
Lebih lanjut, Fanny juga mengatakan bahwa meskipun telah ada teguran dari Dinas Kesehatan Kota Palembang, birokrasi di RSUD Gandus dinilai berbelit-belit, memperlambat pencairan insentif.
“Seharusnya, MOU memperbolehkan rekening pribadi operator digunakan, tapi kenapa dipersulit?” keluhnya.
Tak hanya soal hak keuangan, para pegawai juga mengeluhkan kurangnya fasilitas memadai di RS Gandus, sehingga banyak pasien dirujuk ke rumah sakit lain.
“Kecamatan Gandus ini besar, tapi kenapa pasien di RS Gandus sedikit? Karena fasilitasnya kurang, banyak pasien dirujuk,” tegasnya.