Aktivis Pemuda Sumsel Soroti Dugaan Izin Aktivitas Angkutan RMKE di Jalan Jepang Sudah Habis, Benarkah!

photo author
DNU
- Jumat, 1 November 2024 | 09:21 WIB
Kondisi jalan Jepang di Desa Tanjung Baru Muara Enim (Dok Ist/KetikPos.com)
Kondisi jalan Jepang di Desa Tanjung Baru Muara Enim (Dok Ist/KetikPos.com)

"Ini bukan sekadar masalah jalan, tapi pelanggaran hukum yang harus diselesaikan! APH harus bertindak," tuntutnya.

Baca Juga: Warga Selat Punai Desak Segera Cabut Izin PT RMK Energy, Gubernur Sumsel Janji Akan Bentuk Tim Khusus

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Baru, Adi Yansyah, S.Sy saat dikonfirmasi membenarkan jika RMK Energy masih menggunakan jalan jepang sebagai akses angkutan batubara.

"Ya benar, perusahaan RMK masih menggunakan jalan jepang dalam aktivitas angkutan batubara,"kata Adi dalam WhatsApp Pribadinya kepada media ini.

Adi juga membenarkan apabila RMKE telah melakukan pelebaran jalan jepang. "Benar, mereka telah melakukan pelebaran jalan,"tuturnya.

Baca Juga: Warga Selat Punai Tolak Tuntutannya Diganti dengan Program Lain, Begini Tanggapan PT RMK Energy

Bukan hanya itu, lebih tegas Adi mengatakan apabila pihak RMKE tidak pernah memberitahu dan izin kepada masyarakat maupun Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung Baru atas pembangunan jalan dan pelebaran jalan jepang tersebut.

"Pihak perusahaan tidak pernah memberitahu dan meminta izin terlebih dahulu baik kepada masyarakat maupun Pemdes jika mau melakukan pembangunan dan pelebaran jalan jepang,"jelasnya.

Tak cukup sampai di situ, keluh Adi, ada laporan sebagian warganya dimana ada dugaan jika lahan mereka telah diambil untuk pelebaran jalan.

Baca Juga: Warga Selat Punai Desak DPRD Provinsi Sumsel Segera Panggil PT RMK Terkait Pencemaran Lingkungan

"Benar sekali, pelebaran jalan tersebut diduga telah mengambil lahan warga,"tegasnya.

Sambung Adi, pihak perusahan juga diduga belum pernah melakukan penyaluran Program CSR di Desa Tanjung Baru.

"RMK belum pernah melakukan penyaluran CSR kepada masyarakat langsung maupun melalui Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung Baru,"tuturnya.

Jika ditanya kondisi Desa Tanjung Baru, terdampak atau tidak, secara tegas Adi menjawab tentu sangat berdampak apalagi debu batubara.

"Jelas sangat terdampak oleh debu Batubara RMK. Bahkan sebagian warga Desa Tanjung Baru terkena sesak napas dan pencemaran limbah maupun suara berisik dari aktivitas RMK,"keluhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Sumber: Rilis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X