KetikPos.com – Palembang akan menjadi tuan rumah Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) pada 23-24 November 2024.
Acara ini menjadi forum penting bagi organisasi ISKA untuk mengevaluasi kinerja dua tahun kepengurusan, sekaligus menentukan prioritas program yang relevan di masa depan.
Acara ini akan dibuka oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang juga dijadwalkan menyampaikan materi bertema "Makin Berperan dan Berkontribusi Nyata dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Menjunjung Martabat Kemanusiaan pada Era Pemerintahan Baru."
Selain Menteri Agama, seminar ini juga menghadirkan pembicara-pembicara lain, di antaranya: Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Agung Palembang, Muliawan Margadana, Sp.Si, M.Si, Presidium Pusat ISKA dan Hargo Mandiraharjo, SH, MM, MKn.
Sebagai moderator, seminar akan dipandu oleh Dr. Heri Setiawan, M.T. dan Drs. St. Agus Yuswana, M.M.
Seminar dan RAPIMNAS akan berlangsung di Kampus Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) dan RR Giri Nugraha, RS Myria Km 7 Palembang.
Peran Strategis ISKA dalam Kebangsaan
ISKA, organisasi yang telah berdiri selama 66 tahun, merupakan wadah berhimpunnya sarjana dan cendekiawan Katolik yang diakui baik oleh Gereja maupun Negara.
Dalam perjalanannya, ISKA terus memainkan peran strategis dengan memberikan pemikiran dan aksi nyata untuk memperkokoh nilai kebhinekaan dan semangat Pancasila.
Sebagai organisasi cendekiawan, ISKA berkomitmen untuk mempromosikan persatuan di tengah keberagaman bangsa, memperkuat solidaritas, dan menyatukan perbedaan melalui gagasan positif yang berlandaskan semangat kebangsaan.
Pertemuan Nasional yang Bermakna
RAPIMNAS ini akan dihadiri oleh sekitar 300 peserta, termasuk pengurus DPD dan DPC ISKA dari seluruh Indonesia.
Forum ini diharapkan menjadi ajang diskusi dan pertukaran gagasan antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, pimpinan Gereja, tokoh masyarakat, dan anggota ISKA sendiri.
Melalui seminar dan diskusi, RAPIMNAS bertujuan memperkaya wawasan serta mengokohkan kontribusi ISKA dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan.