Meskipun pelatihan ini menumbuhkan semangat baru, para peserta menyadari bahwa perjuangan belum selesai. Konsistensi pengelolaan media sosial, modal promosi, dan standarisasi kualitas produk menjadi tantangan lanjutan yang harus dihadapi bersama.
Untuk itu, program ini dirancang tidak berhenti sebagai pelatihan semata.
Akan ada pendampingan lanjutan dan pembentukan tim kreatif komunitas yang akan bertugas membuat konten, menjalin kolaborasi dengan brand lokal, serta mengelola toko daring komunitas secara profesional.
“Kami ingin menjadikan Blok Ransel sebagai sentra tas ransel lokal yang punya karakter, kualitas, dan nilai jual tinggi.
Dengan dukungan komunitas dan koneksi digital, tidak ada yang mustahil,” tambah Gema Ariprahara, salah satu dosen pembimbing program.
Pemberdayaan yang Menyala dari Akar Rumput
Pelatihan ini menjadi contoh konkret bahwa pemberdayaan masyarakat bukan sekadar teori.
Ketika edukasi, teknologi, dan semangat gotong royong dipadukan, potensi lokal bisa berkembang jauh melebihi ekspektasi.
Kini, harapan baru tumbuh dari Blok Ransel. Komunitas ini tidak lagi hanya menjahit tas — mereka tengah merajut masa depan yang lebih cerah, penuh inovasi dan daya saing.
Tim Pelaksana:
Dosen: Gema Ariprahara, Didit Endriawan
Mahasiswa: Fatih Maulana, Abiyu Liandra, Tio Farsa Adrian, Najwa Rachma Fauzia, Nauval Surya Gumilang, Rahadian Malika Nandini, Dhafin Irham W.
Tentang Komunitas Blok Ransel
Komunitas Pengrajin Tas Ransel Blok Ransel merupakan kelompok usaha lokal yang tumbuh dari warga Desa Margahayu Tengah. Berbasis keterampilan turun-temurun, mereka memproduksi tas ransel dengan desain praktis dan kualitas kokoh. Kini, mereka sedang bertransformasi menjadi brand lokal yang siap bersaing di ranah nasional dan global melalui pendekatan branding yang kuat dan strategi pemasaran digital.