Dua Pasutri Lampung Korban Mbah Slamet, Polisi Dalami Keterlibatan Kijo

photo author
DNU
- Jumat, 7 April 2023 | 10:49 WIB
Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo  akan mendalami keterlibatan KIj warga Lamoung yang menginformaskan Mbah Slamet kepada korban pemggandaan uang, pasutri Irsad dan Tr iningsih. (tangkapan layar instagram @kapolres_pesawaran2022)
Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo akan mendalami keterlibatan KIj warga Lamoung yang menginformaskan Mbah Slamet kepada korban pemggandaan uang, pasutri Irsad dan Tr iningsih. (tangkapan layar instagram @kapolres_pesawaran2022)

Sejumlah keluarga datang langsung ke Posko Pengaduan Orang Hilang Polres Banjarnegara tetapi ada juga yang membuat laporan melalui
hotline Whatsapp di 0823 2644 4401.

Mereka menduga, anggota keluarga yang dilaporkan hilang itu menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara, Tohari alias Mbah Slamet.

Dalam pelaporan itu, mereka diminta membawa sejumlah barang milik korban, di antaranya KTP, ijazah, juga foto tampak depan tengah tersenyum untuk melihat gigi.

Nantinya, tim DVI Polda Jateng akan melakukan tes DNA anggota keluarga terduga korban.


Sementara, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, ada satu korban yang telah teridentifikasi dan dikembalikan ke keluarga, yakni korban asal Sukabumi.

"Dua warga Lampung, mudah-mudahan betul. Tersangka sudah mengakui dua orang ini korbannya saat ditunjukkan foto-foto mereka," kata Hendri, Rabu (5/4/2023).

Dua warga Lampung yang dimaksud adalah pasangan suami istri atas nama Irsyad dan Wahyu Triningsih.

Selain mereka, ada dua warga lain asal Lampung, yakni Suheri dan Riyani. Keduanya juga pasangan suami istri.

Informasi dari keluarga, Suheri dan Riyani diketahui pergi ke Banjarnegara pada 2021.

Pasangan Irsyad-Wahyu dan Suheri-Riyani adalah teman dekat asal Pesawaran, Lampung.

Sementara, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pihaknya telah mengevakuasi 12 jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Tohari.

"Ada 12 mayat yanga telah dibongkar, sembilan belum teridentifikasi. Sembilan ini adalah enam laki-laki dan tiga perempuan," jelas Luthfi, Rabu.

Terkait kasus ini, pihaknya telah membentuk Tim DVI yang akan membantu mengidentifikasi korban.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

X