Forum P3K Kota Palembang dan PGRI Sumsel Desak Pemerintah Pusat Naikkan Status Guru P3K Menjadi PNS

photo author
- Rabu, 17 Mei 2023 | 20:16 WIB
Foto bersama Ketua PGRI Sumsel, H.Ahmad Zulinto. (Yanti/KetikPos)
Foto bersama Ketua PGRI Sumsel, H.Ahmad Zulinto. (Yanti/KetikPos)

Zulinto menernagkan, PGRI bukan namanya saja PGRI tapi organisasi ini membantu guru. Jadi betul-betul ada manfaatnya untuk guru dalam semua apapun itu, baik kesejahteraan guru, berjuang untuk meningkatkan status guru. Buktinya tadi guru honor sekarang diangkat P3K.

"Kita tidak mengkotak-kotakan guru. Adanya PGRI karena dulu ada guru terkotak-kotak ada guru bantu, ada guru desa ada guru khusus untuk agama tertentu. Ini terpecah-pecah,nah sekarang juga kita melihat ada P3K, ada PNS. Kita harap semua sama, jadi PNS. jangan di beda-bedakan ini tidak mustahil terjadi tergantung apakah pemerintah akan berpihak kepada pendidikan atau tidak jadi orang-orang di dalamnya pun harus orang-orang yang kredibel yang bagus. Kenapa dipisah-pisah di kotak-kotak dibuat seolah-olah ada guru PNS ini guru P3K," bebernya.

"PGRI akan terus berjuang memberikan pemahaman kepada pemerintah bahwa kita minta guru jangan dikotak-kotakan," tegasnya.

Selain itu, sambung Zulinto, pihaknya .asih berjuang agar tenaga tendik belum jadi P3K.

"Tenaga Tendik itu jantungnya pendidikan. Ada operator, ada penjaga perpustakaan, ada petugas laboratorium, ada penjaga sekolah mereka orang-orang di dalam itu yang berjuang untuk pendidikan.

Jadi tidak dibedakan ada penjaga ada tukang sapu tidak dibedakan. Semua orang di berada di dunia pendidikan itu adalah anggota PGRI yang harus kami lindungi, harus kita support harus kita berikan berjuang yang sama. Mereka juga hak-haknya ada di dalam itu," tuturnya.

"Dari kuota 3.500 orang, yang terisi 2.900 guru. Saya sudah buka 3.500 artinya guru kita ini lalai. Saya katakan lalai pasti ada yang tidak lengkap administrasinya dan setiap tahun tidak di-update data-datanya di pusat. Sehingga waktu terjadi masalah, maka guru panik. Tapi tidak apa-apa tahun 2023 kalau tidak salah dinas pendidikan membuka kuota 1000 orang lebih.

Artinya yang lama baru 2.900 orang, kemudian ada 600 orang dan akan ditambah lagi yang baru. Mudah-mudahan dinas pendidikan itu paham dengan kekurangan guru. Mudah-mudahan kebutuhan sekitar 4000 guru, itu kedepan bisa terpenuhi," paparnya.

Zulinto mengungkapkan, harus dipahami guru yang pensiun hampir setiap tahun itu sekitar 600 sampai 700 orang yang pensiun setiap tahunnya.

"Kita masih kekurangan banyak guru. Karena selama 10 tahun sebelumnya, kita di monitorium penerimaan pegawai untuk guru,"pungkasnya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yanti

Tags

Rekomendasi

Terkini

X