daerah

Cerpen Gila Berhitung, Dampak Negatif dari Pileg

DNU
Senin, 26 Februari 2024 | 06:13 WIB
Proses penghitungan suara manual Pemilu 2024 di TPS. (SMSolo/Yoma Times Suryadi)

Pun, waktu Ketua RT menghitung uang hasil pumpunan warga untuk merayakan peringatan kemerdekaan.

Kecuali menghitung uang penjualan beras untuk rakyat miskin, Pak RT paling takut kalau ada Rudi.

Soalnya, takut ketahuan kalau ada tilep-tilep dikitnya ketahuan.

Hingga beberapa tahun kemudian Rudi yang cukup aktif berorganisasi akhirnya nyantol di sebuah partai baru.

Baca Juga: Putusan MK Tentang Pileg Bocor, Mahfud MD Minta Aparat Secepatnya Mengusut

Meski jumlah partai lebih dari 40, tak susah baginya menghitung-hitung kemungkinan perolehan angka.

Ketua partai di daerahnya pun meletakkan nama Rudi bukan di nomor   sepatu.

Dia di tarok di nomor jadi. Biar mudah menghitung perolehan suara nanti.

Hanya saja, kasak-kasak kusuk yang beredar di internal partai baru itu, ada faktor lain yang membuat nama Rudi di atas.

“Biasalah,” ujar Darmawan, seorang tokoh yang tak sedikit jasanya dalam perkembangan partai tersebut yang kemudian justru berada di bawah nama Rudi.

Dia tak berani terlalu sinis, namun dalam berbagai kesempatan dia selalu menaburkan kata-kata beracunnya. Sekedar memuaskan hati.

Soal kampanye, Rudi memang jago. Apalagi timnya juga tak sedikit.

Laporan dari tim suksesnya, 80 persen suara bisa diperoleh, dan diyakini dia bisa menempati salah satu ruangan di gedung perwakilan nanti.

Semakin bagus laporan, semuanya semakin lancar.

Apalagi, itu semakin mempermudah Rudi memperhitungkan prediksi perolehan suara.

Halaman:

Tags

Terkini