daerah

Mengembalikan Kejayaan Sungai Palembang, Upaya Pemerintah dan Kawali Sumsel Selamatkan 114 Anak Sungai

DNU
Rabu, 30 Oktober 2024 | 00:07 WIB
Foto Bersama Ketua Kawali Sumsel, Chandra Anugerah (Dok Ist/KetikPos.com)

KetikPos.com - Palembang, yang pernah dijuluki "Venesia dari Timur" karena keindahan dan banyaknya sungai yang mengalir melalui kota, kini menghadapi tantangan serius dalam melestarikan identitas tersebut.

Jumlah anak sungai di Palembang terus menyusut, dan kini tersisa hanya 114 anak sungai. Untuk mencegah hilangnya sumber daya air yang berharga ini, Pemerintah Kota Palembang bersama dengan berbagai pihak, termasuk Koalisi Kawal Lingkungan Hidup Indonesia (Kawali) Sumsel, berupaya keras mengembalikan identitas dan kelestarian sungai-sungai ini.

Sebagai salah satu langkah konkret, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang mulai memasang plang nama dan barcode pada sungai-sungai yang masih ada.

Baca Juga: Sumpah Pemuda ke-96, Kawali Sumsel Kembali Hidupkan 114 Anak Sungai di Palembang Lewat Penamaan

Pada Selasa (29/10/2024), Sungai Baung menjadi salah satu yang pertama menerima penamaan resmi dengan pemasangan plang dan barcode, yang dapat di-scan oleh masyarakat dengan handphone untuk mengetahui sejarah dan informasi lengkap mengenai sungai tersebut.

"Dimulai dari Sungai Baung, kita pasang plang nama dan barcode sebagai bagian dari upaya melestarikan identitas sungai yang telah lama menjadi bagian dari sejarah kota," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Akhmad Bastari, saat acara peresmian pemberian nama Sungai Baung.

Pemerintah Kota Palembang bersama dengan berbagai pihak, termasuk Koalisi Kawal Lingkungan Hidup Indonesia (Kawali) Sumsel (Dok Ist/KetikPos.com)

Bastari menjelaskan bahwa saat ini baru dua sungai, yaitu Sungai Sekanak dan Sungai Baung, yang sudah dipasangi plang nama dan barcode. Sisanya akan dipasang secara bertahap.

“Masyarakat dapat menggunakan smartphone mereka untuk memindai barcode pada plang dan mengetahui nama serta sejarah dari setiap anak sungai,” tambahnya.

Baca Juga: Andreas Okdi Priantoro Serukan Perlunya Perda Sungai Atasi kecelakaan Tongkang di Sungai Musi

Selain penamaan ulang, pemerintah kota juga melakukan revitalisasi dan perawatan anak sungai yang telah mengalami sedimentasi tinggi serta pencemaran sampah.

Sungai Sekanak, Lambidaro, Sungai Buah, Sungai Kedukaan, dan Jeruju menjadi beberapa contoh sungai yang telah menerima perbaikan.

Menurut Bastari, upaya ini tidak hanya mempertahankan nama sungai, tetapi juga menjaga sejarahnya.

Kondisi Anak Sungai yang Memprihatinkan

Halaman:

Tags

Terkini