KetikPos.com – Kota Palembang, dengan wilayah seluas 400,61 km², secara administratif terbagi menjadi 18 kecamatan dan 107 kelurahan. Kota ini dikenal karena topografinya yang didominasi oleh dataran rendah dengan banyak rawa dan dialiri oleh beberapa sungai besar, termasuk Sungai Musi yang membelah kota menjadi dua wilayah: seberang ulu dan seberang ilir.
Selain Musi, tiga sungai besar lainnya yang mengalir di Palembang adalah Sungai Komering, Sungai Ogan, dan Sungai Keramasan. Keempat sungai ini memiliki ratusan anak sungai yang dulunya berperan sebagai jalur transportasi ke pedalaman.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, banyak dari sungai-sungai ini mengalami perubahan fungsi, dan sebagian besar anak sungai bahkan telah hilang karena aktivitas manusia.
Chandra Anugerah, Ketua DPW Kawali Sumatera Selatan, menyoroti dampak buruk dari perubahan fungsi sungai di Palembang, yang ia pandang sebagai ancaman serius bagi keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga: Ketua DPW Kawali Sumsel Serukan Strategi Konservasi Sungai di Palembang
"Dahulu, anak-anak sungai di Palembang berfungsi sebagai daerah tangkapan air yang esensial. Namun kini, banyak yang ditimbun untuk kepentingan sosial dan ekonomi, seperti pembangunan permukiman dan pusat kegiatan komersial. Akibatnya, sungai-sungai yang semula menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat kini mulai kehilangan fungsinya," ujar Candra.
Sungai dan Peradaban: Potret Kota yang Terdegradasi
Chandra menegaskan bahwa sungai bukan hanya jalur air alami, tetapi juga sumber utama kehidupan bagi manusia.
"Sungai Musi, Komering, Ogan, dan Keramasan beserta anak-anak sungainya, yang kini hanya tersisa 114, dulunya menjadi penopang utama masyarakat Palembang. Sungai-sungai ini adalah sumber air bersih bagi ribuan penduduk yang tinggal di sepanjang tepinya," kata Chandra kepada media ini, Senin (21/10/24)
Baca Juga: Kawali Sumsel Dorong Sinergi Pengelolaan Sungai Berkelanjutan di Palembang
Namun, seiring dengan pertumbuhan kota, fungsi-fungsi alami sungai ini semakin terdegradasi.
Kota Palembang masih memiliki sekitar 68 anak sungai aktif, terutama di wilayah seberang ilir, yang kini sebagian besar berfungsi sebagai drainase perkotaan.
Sungai Musi sendiri adalah yang terbesar, dengan lebar rata-rata 504 meter, sementara Sungai Komering, Ogan, dan Keramasan masing-masing memiliki lebar rata-rata 236 meter, 211 meter, dan 103 meter.
Meski demikian, fungsi sungai-sungai ini semakin terkikis oleh perubahan tata guna lahan dan tekanan pembangunan.
Artikel Terkait
Demo di Kantor DPRD Sumsel, Kawali Tuntut Audit Dana Penanganan Karhutbunla
Pipa Pertamina sering Bocor, Kawali Sumsel Pertanyakan Fungsi Line Checker
DPW Kawali Sumsel Desak KLHK Hentikan Sementara Aktivitas PT Pertamina pendopo dan Periksa HSSE Atas Dugaan Pencemaran Lingkungan
DPW Kawali Sumsel Kecam Kebocoran Pipa di Desa Ciptodadi: Pertamina Dituding Lalai
Krisis Kehilangan Sungai di Palembang: Kawali Usulkan Pembentukan Dewan Sumber Daya Air
Ketua Kawali Sumsel: Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan Demi Masa Depan Palembang yang Berkelanjutan
Kawali Sumsel Dorong Sinergi Pengelolaan Sungai Berkelanjutan di Palembang
Ketua DPW Kawali Sumsel Serukan Strategi Konservasi Sungai di Palembang