Pasukan Gurelia Elang Hitam Divonis 100 Tahun Penjara oleh Penjajah akibat Pengkhianatan

photo author
DNU
- Minggu, 19 Februari 2023 | 09:26 WIB
Penasehat FK IKASI DR (Hc)  Helmi Apri Hz, mengemukakan  Keluarga Besar Amrah-Siti adalah Keluarga Pejuang. Memimpin Pasukan Gurelia Elang Hitam. (istimewa)
Penasehat FK IKASI DR (Hc) Helmi Apri Hz, mengemukakan Keluarga Besar Amrah-Siti adalah Keluarga Pejuang. Memimpin Pasukan Gurelia Elang Hitam. (istimewa)


KetikPos.com -- Kisah heroik pejuang di zaman perjuangan kemerdekaan terkadang tidak banyak diketahui. Salah satunya perjuangan Pasukan Gerilya Elang Hitam di wilayah Sumatera Selatan. Karena pengkhianatan, pemimpin dan anggota Pasukan Gurelia Elang Hotam ini divonis 100 tahun penjara oleh penjajah.

Siapa dan seperti apa pasukan ini?

Keluarga dan keturunan Pejuang Pasukan Gurelia Elang Hitam menggelar silaturahmi sekaligus merayakan Isra Mikraj.

Acara ini digagas keluarga dan keturunan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ikatan Keluarga Besar Amrah Siti (FK-IKASI). Diadakan di kediaman St Rogaya Subki kawasan RSS Sriwijaya Baturaja, OKU, Sabtu (18/2/2023).

Dalam sambutannya Penasehat FK IKASI DR (Hc) Helmi Apri Hz, mengemukakan Keluarga Besar Amrah-Siti adalah Keluarga Pejuang. Amrah beserta istri dan tujuh putra putrinya di masa Agresi l dan II tahun 1947-1949, tergabung dalam Pasukan Gurelia Elang Hitam dipimpin salah seorang menantu Amrah, Hammayib Sabdul.

Selain menghimpun bantuan konsumsi dari rakyat, pasukan ini juga melakukan berbagai sabotase menghambat masuknya Belanda dari Palembang dan Lampung yang hendak masuk kabupaten OKU. Juga melakukan perlawanan terhadap penjajah Jepang yang bermarkas di Desa Lubuk Batang Baru.

"Pasukan Gerilya Elang Hitam yang dibentuk Tengku Muhammad dari Lampung itu membantu perlawanan TNI melawan penjajah pada malam hari.

Sementara siang hari seluruh pasukan berkerja sebagai petani," ujar Helmi.

Karena itu pasukan Belanda dan Jepang sulit mendeteksi siapa pimpinan Pasukan Gerilya Elang Hitam serta anggotanya.

Dikatakan Helmi, karena ada warga yang berhianat sehingga terbukalah siapa pimpinan pasukan Gerilya ini.

"Hammayib beserta Amrah dan puluhan anak buahnya ditahan penjajah di kota Baturaja dengan vonis 100 tahun penjara . Tapi pemerintah RI membebaskan seluruh pejuang dari sejalan penjajah. Seluruh anggota pasukan dianugerahi sebagai Veteran Pejuang Kemerdekaan RI,"
tandas Helmi.

Pasukan yang beranggotakan sekitar 125 orang ini bertugas membantu TNI yang mempertahankan Kemerdekaan RI dari Belanda yang masuk kembali ke Indonesia.

Perjuangan melawan para penjajah yang dilakukan keluarga besar Amrah Rehamil bersama istri dan tujuh putra putrinya, H Suhaimi, Subli, Saibi, Hj Zainayu Hamayib, zainuba , Maimunah dan Maisyah dimasa awal kemerdekaan dilanjutkan olah anak cucu dari 7 Rumpun Keluarga Amrah di berbagai bidang di era kemerdekaan sekarang.

Terdata melalui profesi sebagai Jurnalis, TNI/Polri, PNS, ahli medis, pengusaha, petani dan lainnya berkiprah untuk NKRI.

Ketua Silaturachmi yang juga Ketua FK IKASI, Rusman Nazir mengemukakan. Acara silaturahmi diadakan semata mata memperkuat persatuan keluarga dan menyatukan sikap dalam meneruskan perjuangan kakek nenek mereka diera kemerdekaan saat ini. Dalam Keikutsertaan membangun NKRI, menjaga Pancasila dan UUD 45. Tidak ada misi terselubung," ujar Rusman Nazir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X