Navigasi Jalan Berliku: Kesehatan Mental Anak Milenial dalam Dunia Kerja Baru

photo author
DNU
- Minggu, 28 April 2024 | 11:07 WIB
Dr. Arif Ardiansyah, M. Pd.
Dr. Arif Ardiansyah, M. Pd.

Oleh Arif Ardiansyah*

Ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh anak milenial yang baru memasuki dunia kerja, sambil memberikan nuansa tentang bagaimana mereka dapat mengelola kesehatan mental mereka.

Anak-anak milenial, yang merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, seringkali dihadapkan pada tekanan dan tantangan yang unik ketika mereka memasuki dunia kerja.

Mereka dibesarkan dalam era teknologi yang pesat, dituntut untuk mencapai kesuksesan secepat mungkin, dan seringkali mengalami tekanan finansial yang tinggi.

Baca Juga: Kampanye Akbar Anies di BKB Diisi Hiburan oleh Penyanyi Milenial Sumsel, Daffa Alif, Siapa Sosok Penyanyi Ini?

Semua ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental mereka saat mereka mulai beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Mari kita telusuri beberapa tantangan kesehatan mental yang umum dihadapi oleh anak-anak milenial baru masuk dunia kerja, serta solusi yang dapat membantu mereka menghadapinya.

Tekanan Kinerja Tinggi

Anak-anak milenial, yang tumbuh dalam era di mana teknologi terus berkembang dengan cepat dan informasi dapat diakses dengan mudah, seringkali merasa terbebani oleh ekspektasi untuk mencapai kesuksesan dengan cepat dalam karier mereka.

Mereka dibesarkan dalam budaya yang mendorong pencapaian yang cepat dan terus-menerus, seringkali diukur dengan pencapaian materi atau kesuksesan profesional.

Baca Juga: Duet Milenial Batanghari Sembilan, Randi dan Rosa, Ini dia orangnya

Di samping itu, tekanan dari media sosial yang menampilkan pencapaian dan gaya hidup yang tampaknya sempurna dari orang lain juga dapat meningkatkan perasaan tidak memadai.

Anak-anak milenial seringkali dihadapkan pada ekspektasi untuk mencapai kesuksesan dalam waktu yang relatif singkat setelah memasuki dunia kerja.

Mereka sering kali merasa perlu untuk mencapai puncak kinerja dengan cepat, mungkin karena tekanan dari orang tua, teman sebaya, atau budaya perusahaan yang kompetitif.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

Media: Arsitek Realitas di Era Digital

Rabu, 26 November 2025 | 08:12 WIB

Menjaga Wibawa Pendidikan dari Kriminalisasi Pendidik

Jumat, 24 Oktober 2025 | 14:09 WIB

Pelangi Beringin Lubai II: SIMBOLIS HUBUNGAN KEKERABATAN

Selasa, 23 September 2025 | 07:02 WIB

Pelangi Beringin Lubai dalam Kenangan I: Budaya Ngule

Senin, 22 September 2025 | 19:12 WIB

Rusuh: Rakyat Selalu Dipersalahkan, Kenapa?

Jumat, 5 September 2025 | 17:48 WIB

BEDAH ALA KRITIKUS SASTRA

Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:28 WIB

BENDERA PUTIH TLAH DIKIBARKAN

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:11 WIB
X