Dr. Mery Fanada (Pemerhati Pendidikan dan Widyaiswara BPSDM PROV Sumsel
Pendidikan adalah seperti sebuah jembatan panjang yang menghubungkan masa kini dengan masa depan.
Di satu ujung, berdiri anak-anak kita, penuh potensi dan harapan, sementara di ujung lainnya, terbentang dunia yang terus berubah dengan tantangan yang tak terduga. Namun, jembatan ini tidak akan kokoh tanpa tiang-tiang penopang yang kuat: kualitas dan relevansi.
Menghadapi derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi, penting bagi kita untuk memastikan bahwa pendidikan yang diterima anak-anak kita tidak hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan yang selaras dengan dunia nyata.
Dalam era globalisasi yang penuh tantangan ini, kualitas pendidikan tidak lagi hanya dinilai dari kemampuan membaca, menulis, dan menghitung, melainkan juga dari sejauh mana pendidikan dapat membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di dunia kerja dan masyarakat modern.
Pendidikan yang relevan tidak hanya mencakup penguasaan pengetahuan tetapi juga kemampuan berpikir kritis, adaptif terhadap teknologi, dan keterampilan sosial.
Tidak bisa dipungkiri bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan. Tanpa kualitas guru yang mumpuni, sulit bagi sistem pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.
Maka itu, pentingnya pelatihan berkelanjutan untuk guru. Investasi dalam pelatihan guru, mulai dari peningkatan keterampilan mengajar hingga pemahaman terhadap teknologi pendidikan, adalah langkah penting.
Guru tidak hanya perlu menguasai teori, tetapi juga harus mampu menghubungkannya dengan praktik nyata yang relevan bagi siswa.
Melalui pendekatan ini, siswa dapat memahami bagaimana pelajaran yang mereka terima berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
Selain itu, penilaian kinerja guru juga berperan penting. Penilaian ini bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk mengidentifikasi area pengembangan yang dapat membantu guru meningkatkan efektivitas mengajar mereka.
Misalnya, guru yang memiliki tantangan dalam mengelola kelas dapat diberikan pelatihan terkait manajemen kelas atau teknik pembelajaran aktif. Langkah ini akan memastikan bahwa pendidikan yang diberikan tidak hanya informatif tetapi juga inspiratif.
Sementara perkembangan teknologi membuka peluang besar dalam dunia pendidikan. Sistem e-learning dan hybrid learning menjadi opsi yang bisa meningkatkan fleksibilitas pembelajaran.
Dengan e-learning, siswa dapat mengakses materi dari mana saja dan kapan saja. Ini sangat membantu terutama bagi siswa yang berada di daerah terpencil yang mungkin sulit menjangkau pendidikan tatap muka secara rutin.
Namun, pemanfaatan teknologi ini harus diiringi dengan akses perangkat yang merata. Penyedian perangkat dan akses internet untuk seluruh siswa, khususnya di daerah terpencil, adalah langkah penting untuk menghindari kesenjangan pendidikan.