Di Desa Beringin Lubai ada tradisi leluhur dalam hal pernikahan anak bujangnya terutama jika mendapat jodoh di Desa Beringin sendiri. Yaitu ada pintaan dodol dan lemang dalam jumlah tertentu sebagai salah satu persyaratan pernikahan yang harus dipenuhi oleh pihak calon pengantin laki-laki.
Pada saat pihak calon laki-laki mengajukan lamaran biasanya pihakl
calon pengantin perempuan mengajukan pintaan diantaranya berupa dodol dan lemang dalam jumlah tertentu, misalnya dodol sebanyak 100 bon dan lemang 100 batang, namun bisa terjadi penawaran banyaknya dari pihak laki-laki.
Setelah jumlahnya disepakati atau disetujui oleh kedua belah pihak, maka pihak pengantin laki-laki mulai mempersiapkan pembuatan dodol dan lemang secara gotong royong dibantu keluarga dan masyarakat dengan penuh kekeluargaan sambil bersuka cita.
Adapun proses pembuatan dodol dan lemang sebagai berikut:
- Proses pembuatan dodol:
Bahan: Beras, Santan Kelapa, Tenguli (Gula Tebu) atau Gula Aren,
Air.
Proses pembuatan:
- Beras direndam di air sampai lembut kemudian ditumbuk di lesung atau digiling, diayak sampai jadi tepung beras.
- Kelapa diparut, diberi air, diperas jadi santan, kemudian dimask sampai kental jadi gelundu.
- Tenguli (gula tebu) atau gula aren dimasak di kawah (kuali besar) di atas api secukupnya.
- Semua bahan dicampur jadi satu, diaduk-aduk sampai kental dan sampai matang, oleh ibu-ibu secara gotong royong sambil bersenda gurau.
- Setelah matang dodol diangkat, kemudian diwadahi baki atau rantang sebanyak jumlah yang diminta, sambil didinginkan, jadilah dodol.
- Lemang
Bahan: Beras ketan, Kelapa, Daun pisang, Bambu muda, air,
Garam.