Buku Bunga Rampai Beringin Loebay (Bagian X) Tradisi Ngantar Dudol Lemang (Ngantat Dudol)

photo author
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 01:04 WIB
tradisi memasak lemang untuk memenuhi permintaan pihak calon pengantin perempuan di Beringin Lubai (dok)
tradisi memasak lemang untuk memenuhi permintaan pihak calon pengantin perempuan di Beringin Lubai (dok)

    Proses pembuatan:

  • Beras ketan dicuci bersih dan diaduk dengan garam secukupnya sesuai selera.
  • Kelapa diparut, diperas dengan air sampai jadi santan.
  • Bambu pelemangan dipotong per-ruas, dicuci bersih, kemudian di dalamnya dilapisi daun pisang,
  • Masukan beras ketan yang sudah diberi garam ke dalam bambu dan diberi santan kelapa.
  • Buat galangan untuk memanggang lemang dibara api sesuai kebutuhan
  • Tegakkan bambu lemang di galangan yang sudah ada bara api secara berjejer, sambil diputar atau dibalik agar masaknya merata dan jika masih perlu ditambah lagi air santan kelapa.
  • Jika lemang sudah matang disisihkan dari galangan untuk di ambil. Jadilah lemang.

 

Tradisi ngantar dudol lemang sesuai waktu yang telah disepakati, biasanya  bertepatan dengan pihak perempuan mengadakan acara adat ngumpulkan Sanak Adek sanak dan diarak menggunakan terbangan sarapul anam beramai-ramai bersama sanak keluarga.

Dalam acara serah terima, kedua belah pihak menunjuk perwakilan, yaitu Kule Rasan, berembuk berkenaan serah terima dudol lemang.

 

Dodol akan dibagi-bagikan ke keluarga calon pengantin perempuan
Dodol akan dibagi-bagikan ke keluarga calon pengantin perempuan (dok)

Setelah dodol lemang diterima oleh pihak perempuan, besok harinya pihak perempuan membagikan dodol lemang tersebut kepada sanak keluarga dekat dari pihak orang tua calon pengantin perempuan. Ini bermakna mohon restu dan penghormatan bahwa anak perempuan mereka akan melangsungkan pernikahan.

Penerimanya menurut adab adat adalah pihak laki-laki penerus jurai dari masing-masing keluarga. Kemudian memberikan imbal balas berupa alat rumah tangga, seperti: perabotan, dan nantinya barang-barang pemberian tersebut menjadi milik pengantin perempuan dan boleh dibawa ke kediaman pengantin laki-laki, untuk persiapan awal rumah tangga mereka yang baru.

 

Dari sekian banyak bon atau baki dodol, ada satu yang istimewa, yaitu Bon Singa, bon atau bakinya lebih besar dari yang lain, dan lemangpun ada lemang jantan, ukurannya lebih panjang, hal ini karena ada pintaan tersendiri atau berupa penghargaan sebagai tetua keluarga dari pihak pengantin perempuan.

Dodol bermakna keharmonisan keluarga dan lemang bermakna perekat kekeluargaan kedua belah pihak.

 

Seiring perkembangan zaman tradisi ini mulai ada pergeseran, mudah-mudahan kelestariannya tetap terjaga, termasuk tertib pembagiannya agar masih memperhatikan usuran kekeluargaan.

 

ini namanya bon singe, dodol khusus yangdiberikan kepada keluarga dekat calon pengantin pria
ini namanya bon singe, dodol khusus yangdiberikan kepada keluarga dekat calon pengantin pria (dok)

Mari kita lestarikan nilai-nilai warisan leluhur yang penuh makna kekeluargaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Media: Arsitek Realitas di Era Digital

Rabu, 26 November 2025 | 08:12 WIB

Menjaga Wibawa Pendidikan dari Kriminalisasi Pendidik

Jumat, 24 Oktober 2025 | 14:09 WIB

Pelangi Beringin Lubai II: SIMBOLIS HUBUNGAN KEKERABATAN

Selasa, 23 September 2025 | 07:02 WIB

Pelangi Beringin Lubai dalam Kenangan I: Budaya Ngule

Senin, 22 September 2025 | 19:12 WIB

Rusuh: Rakyat Selalu Dipersalahkan, Kenapa?

Jumat, 5 September 2025 | 17:48 WIB

BEDAH ALA KRITIKUS SASTRA

Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:28 WIB

BENDERA PUTIH TLAH DIKIBARKAN

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:11 WIB
X