Beragam Laporan Keuangan Bank Syariah

photo author
DNU
- Kamis, 6 April 2023 | 21:14 WIB
Safira Latifa, Mahasiswa UIN raden Intan Lampung
Safira Latifa, Mahasiswa UIN raden Intan Lampung


Oleh Safira Latifa
Npm 2151020273
Prodi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung

Laporan keuangan merupakan output dari proses akuntansi suatu entitas. Jenis transkasi yang dilakukan akan sangat berpengaruh pada laporan keuangan yang dihasilkan.

Akad-akad syariah yang digunakan pada transaksi pada lembaga bisnis dan keuangan syariah sangat mempengaruhi laporan keuangan yang disajikan.

Oleh karena itu, terdapat perbedaan antara laporan keuangan konvensional dan laporan keuangan syariah dari segi jenisnya.

Pada umumnya laporan keuangan perusahaan terdiri dari lima jenis laporan keuangan pokok yaitu : (1) Laporan Posisi Keuangan/Neraca, (2) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya, (3) Laporan Perubahan Ekuitas, (4) Laporan Arus Kas, dan (5) Catatan Atas Laporan Keuangan

Berikut ini adalah jenis laporan keuangan syariah menurut Lampiran PSAK 101 : Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Jenis Laporan Keuangan Bank Syariah
Yang dimaksud Bank Syariah adalah Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari 8 Jenis :

1. Laporan Posisi Keuangan/Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
6. Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat
7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
8. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan Posisi Keuangan/Neraca
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal sendiri (owner’s equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun.

Unsur-unsur laporan posisi keuangan (neraca) terdiri dari beberapa hal, yakni:

a. Aktiva (Aset)
Aktiva adalah sesuatu yang mampu menimbulkan arus kas positif atau manfaat ekonomi lainnya, baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan aktiva yang lain, yang haknya didapat oleh bank syariah sebagai hasil dari tansaksi atau peristiwa di masa lalu.

b. Kewajiban
Kewajiban adalah keharusan yang berjalan untuk emindahkan aktiva, meneruskan penggunaannya, atau menyediakan jasa bagi pihak lain di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.

c. Porsi pemegang rekening investasi tak terbatas
Rekening investasi tak terbatas merujuk kepada dana-dana yang diterima bank syariah dari individu atau lainnya dengan dasar bahwa bank syariah akan memliki hak untuk menggunakan dan menginvestasikannya tanpa pembatasan.

d. Saham pemilik
Saham pemilik merujuk pada jumlah yang tersisa pada tanggal pernyataan posisi keuangan dari aktiva bank syariah sesudah dikurangi kewajiban, porsi pemegang rekening investasi tak terbatas dan yang setara dengannya, serta pendapatan yang dilarang (nonhalal), jika ada.

Laporan Laba Rugi
Adalah laporan yang mengukur keberhasilan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Informasi tentang kinerja perusahaan digunakan untuk menilai dan memperediksi jumlah dan waktu atas ketidakpastian arus kas masa depan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

Media: Arsitek Realitas di Era Digital

Rabu, 26 November 2025 | 08:12 WIB

Menjaga Wibawa Pendidikan dari Kriminalisasi Pendidik

Jumat, 24 Oktober 2025 | 14:09 WIB

Pelangi Beringin Lubai II: SIMBOLIS HUBUNGAN KEKERABATAN

Selasa, 23 September 2025 | 07:02 WIB

Pelangi Beringin Lubai dalam Kenangan I: Budaya Ngule

Senin, 22 September 2025 | 19:12 WIB

Rusuh: Rakyat Selalu Dipersalahkan, Kenapa?

Jumat, 5 September 2025 | 17:48 WIB

BEDAH ALA KRITIKUS SASTRA

Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:28 WIB

BENDERA PUTIH TLAH DIKIBARKAN

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:11 WIB
X