Untuk melihat langsung bagaimana penyu-penyu ini bertelur, rombongan rela menginap, keluar tenda dan menunggu di bibir pantai hingga dini hari.
Meski tak tidur semalaman, rasa lelah mereka langsung terbayar setelah menyaksikan langsung bagaimana keunikan penyu ini bertelur di tengah kegelapan malam.
Menurut Agus, tidak semua pantai disukai penyu. Karena pasti ada alasan khusus mereka mau datang jauh-jauh ke Maspari setelah mengembara melintasi samudera.
"Biasanya penyu tertarik datang ke suatu pulau itu bisa menjadi indikator bahwa pulau tersebut sehat, tersedia sumber makanan dan terumbu karang yang masih bagus," jelasnya.
Dia mengatakan, umumnya penyu yang datang itu justru yang dahulunya memang lahir di pulau Maspari. Karena itu meskipun mereka berkelana keliling samudera, namun berkat GPS alami yang dimiliki, mereka dapat kembali lagi ke Pulau Maspari yang kini digalakkan menjadi destinasi wisata baru di Sumsel.
Penyu bersisik dan penyu hijau yang ada di Maspari sudah sepatutnya dilestarikan karena keduanya masuk dalam 6 jenis spesies penyu yang masih tersisa di dunia.
Oleh karena itu tim eksepdisi meneliti penyu ini sekaligus mengedukasi masyarakat yang ada di sekitar pulau untuk bersama-sama menjaga penyu dari ambang kepunahan.
Umumnya saat musim bertelur datang, lanjut dia, sedikitnya 16-20 ekor setiap hari serentak bertelur di sekitar pulau. Biasanya mereka mulai keluar untuk bertelur pada pukul 22.00 WIB hingga menjelang fajar saat aktivitas manusia berkurang.
Setiap penyu rata-rata membutuhkan waktu satu jam untuk sekali bertelur dan setiap induk biasanya mengeluarkan sebanyak 150 hingga 250 butir tiap satu kali bertelur.
Selain pertengahan bulan Februari, penyu-penyu betina ini akan banyak bertelur pada bulan Mei antara 3-4 tahun sekali.
Bagi pecinta hewan, ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Akhmad Najib, momen ini tentu sangat langka dan sayang dilewatkan begitu saja.
"Namun sayangnya, banyak warga yang datang justru hanya untuk mencuri telur penyu di sana. Cangkang penyu sering dijadikan obat-obatan kosmetik atau hiasan. Telurnya mitosnya untuk kejantanan," paparnya.
Saat akan bertelur penyu cenderung sangat penyendiri. Tak heran apabila terganggu cahaya sedikit saja pada saat mau mengeluarkan telur, maka induk penyu akan kembali melaut.
Dia meyakini, pantai Maspari yang masih sangat alami dan minim cahaya, menjadi salah satu daya pikat penyu untuk berkembang biak.
"Mereka tahu di sini tidak ada gangguan dan mereka juga sudah memastikan posisi lubang telur penyu tidak terendam air laut. Perut penyu dapat mendeteksi suhu," jelasnya.