Kata-kata tersebut sedikit “vulgar” sehingga mendapatkan sorotan dari orang ramai atau masyarakat.
Apalagi di media, bahasa yang muncul sangat dinamis dan menularkan viral di masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah harus siap dengan kritikan pedas dari anggota masyarakat, termasuk seorang kritikus.
Bahasa dapat mengubah sebuah keadaan tenang menjadi runyam, seperti ungkapan “bajingan tolol” yang membuat kegaduhan di masyarakat.