Selain itu, sungai dan isinya kadang menjadi inspirasi bagi seniman-seniman senjang di dalam melantunkan syair-syair yang dilantunkan.
Selain kaya sungai, Kabupaten Muba memiliki sejumlah bentuk kesenian baik puisi maupun tarian. Suan (2008:97) mengatakan sejumlah kesenian yang ada di Musi Banyuasin itu terdiri dari cerita rakyat, nyanyian rakyat, bahasa berirama, dan puisi rakyat.
Di antara kesenian yang terkenal di kalangan masyarakat Musi Banyuasin antara lain, senjang, serambah, ungak-ungak (andai-andai), pantun, jampi (mantra) dan lain-lain.
Saat penelitian Bahasa Musi, Gani (1981:19) menemukan sejumlah informasi terkait dengan tradisi lisan di Musi Banyuasin. Ragam tradisi lisan yang masih ada pada saat penelitian itu dilakukan, yakni pantun, syair, seramba, andai-andai panjang, dan tari senjang.
Tradisi tari senjang cukup terkenal di masyarakat. Gani dalam tulisannya menyatakan kurang sependapat dengan penamaan tradisi ini sebagai tari senjang, karena justru bukan tarinya yang mempesona khalayak, melainkan pantun yang dibawakan oleh penarinya.
Saat ini, banyak bentuk kesenian yang disebutkan di atas sudah tidak terdengar lagi karena penuturnya tidak ada lagi. Jarangnya bentuk kesenian ini ditampilkan, juga terkait makin berkembang budaya Islam di Musi Banyuasin.
Misalnya, andai-andai panjang, yaitu suatu bentuk tradisi lisan yang dituturkan semalam suntuk saat acara perkawinan. Topik cerita biasanya seputar asal usul nama daerah dan cerita kepahlawanan.
Kini, bentuk kesenian tersebut sudah tidak ada lagi. Menurut Yusman Haris, penulis buku Bumi Serasan Sekate dan Penduduknya, dirinya masih menyaksikan andai-andai panjang di wilayah Muba sekitar tahun 1970-an. Setelah itu, dirinya tidak pernah lagi menyaksikan.
Baca Juga: Lestarikan Sastra Tutur Lahan Basah
Begitu pula dengan syair kubur. Dulu masyarakat sering berkumpul untuk mendengar syair kubur karena iramanya menarik hati.
Pesan moral dari syair kubur adalah untuk mengingat bahwa manusia itu akan mati, maka berbuat baiklah (Suan,2008:100).
Namun, kini saat kematian lebih banyak diisi dengan membaca ayat-ayat Al-Quran. Malah sudah tidak pernah lagi ada syair kubur dibawakan. Selain itu, sudah tidak ada orang yang bisa membawakan syair kubur.
Dari sejumlah bentuk-bentuk kesenian tradisi lisan yang ada, hanya kesenian senjang yang masih eksis bertahan di Bumi Serasan Sekate.
Ada juga serambah, namun pamor serambah tidaklah sepopuler senjang. Senjang adalah salah satu bentuk media seni budaya yang menghubungkan antara orang tua dengan generasi muda atau juga antara masyarakat dengan Pemerintah dalam penyampaian aspirasi yang berupa nasehat, kritik maupun penyampaian strategi ungkapan rasa gembira