Bemotor fit tidak nyangkut lagi
Siang malam rata terang
Karena dipasang lampu gantung
Sayang adik ku sayang
Senjang memang jadi hiburan
Kalau tersinggung orang tidak senang
Kalau terlanjur maafkan kami
Kalau senang rasa di hati
Oi wak mamang kakak kakak
Dalam perkembangannya, tradisi senjang memiliki beberapa perubahan mendasar. Hal ini tidak bisa dielakkan karena manusia sebagai makhluk sosial juga mengalami berbagai perubahan dalam kehidupannya.
Perubahan tradisi senjang terjadi dalam tataran makro dan mikro. Pada tataran makro, misalnya, tradisi senjang kini hanya dapat dijumpai dan ditampilkan pada acara-acara adat maupun seremonial pemerintahan pada masyarakat Musi Banyuasin.
Kehadiran tradisi dalam acara-acara resmi pemerintahan dan partai politik menjadi satu cerminan atau upaya membangun citra diri sebagai seseorang yang berasal dari Musi Banyuasin .
Dalam tataran mikro, sejumlah perubahan terhadap senjang juga tidak bisa terelakkan, seperti ketika senjang dipertunjukkan biasanya oleh dua gadis yang berbalas pantun sambil menari.