• Modernitas dan urbanisasi
Problem religiusitas masyarakat kontemporer yang berkaitan dengan modernitas dan urbanisasi nampak pada gejala gejala sebagai beirkut:
1. Penurunan intensitas kegiatan keagamaan: Di kota- kota besar yang modern, banyak orang sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, sehingga intensitas kegiatan keagamaan mereka dapat menurun.
2. Pergeseran nilai: Pengaruh budaya Barat dalam modernitas dan urbanisasi dapat menyebabkan pergeseran nilai-nilai tradisional yang dianggap sakral oleh masyarakat.
3. Individualisme: Dalam masyarakat urban, individualisme menjadi semakin penting dan beberapa orang mungkin tidak lagi merasa terikat pada nilai dan tradisi keagamaan.
4. Pluralisme: Dalam masyarakat yang semakin pluralis, beberapa orang mungkin menjadi bingung dalam memilih dan mempraktikkan agama mereka karena adanya pengaruh dari agama dan budaya lain.
5. Konflik antara agama dan kebudayaan: Beberapa praktik keagamaan mungkin tidak sesuai dengan budaya urban, sehingga muncul konflik antara agama dan kebudayaan.
6. Sekularisme: Di kota-kota besar yang modern, sekularisme dapat menjadi semakin penting dan beberapa orang mungkin merasa bahwa agama tidak relevan dalam kehidupan mereka.
7. Pengaruh media sosial: Pengaruh media sosial dan teknologi modern dapat membuat beberapa orang terpapar pada pandangan dan nilai yang bertentangan dengan agama mereka
8. Penyebaran ajaran-ajaran radikal: Urbanisasi dan modernitas dapat memberikan kesempatan bagi ajaran- ajaran radikal untuk menyebar dan mempengaruhi masyarakat.
Masalah-masalah ini dapat menyebabkan penurunan religiusitas dan mengancam keberlangsungan agama sebagai bagian dari kehidupan masyarakat kontemporer. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai agama dalam masyarakat modern dan urban.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya problem religiusitas masyarakat kontemporer yang berkaitan dengan modernitas dan urbanisasi adalah:
1. Pendidikan agama: Pendidikan agama yang baik dan terintegrasi dapat membantu memperkuat nilai-nilai agama dalam masyarakat modern dan urban.
2. Pembentukan komunitas: Pembentukan komunitas keagamaan yang solid dan inklusif dapat membantu memperkuat hubungan sosial dan moral antar anggota komunitas.
3. Integrasi nilai agama dalam kehidupan sehari-hari: Nilai-nilai agama harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan menjadi bagian dari kultur dan budaya setempat.
4. Mendorong keterlibatan dalam kegiatan keagamaan: Masyarakat harus didorong untuk aktif dalam kegiatan keagamaan seperti ibadah dan kegiatan sosial yang terkait dengan agama.
5. Pendidikan moral: Selain pendidikan agama, pendidikan moral juga penting untuk membentuk karakter yang baik dan menghargai nilai-nilai agama.
6. Penyebaran informasi yang akurat: Media massa dan sosial harus memastikan bahwa informasi yang mereka sebarkan akurat dan sesuai dengan nilai-nilai agama yang benar.
7. Pembentukan dialog antar agama: Pembentukan dialog antar agama dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antar kelompok agama yang berbeda
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd
Jamaah Kaum Muslimin dan Muslimat yang Berbahagia