Waduh, jadi binmgung nih sang istri kalo begini. Jadi sama siapa istri mau curhat, soal anak yang sering nangis, anak yang uang jajannya kurang, soal rencana liburan, kesal sama tagihan listrik yang setiap bulan membumbung tinggi, atau soal harga sayuran yang terus naik.
Apa mesti curhat sama tetangga. atau Pak RT nih.
6. selalu berkata kasar; Inih nih yang udaj bosan. Dulu saudara isri banyak, Lingkunganya dekat pasar. sudah biasa mendengar kata-kata kasar. Waktu di SD juga belajar menulis halus kasar. Menikah, tujujannya supaya gak denger lagi tuh kata-kata kasar.
Maunya, disayang, dirayu, gak mesti secara langsujg, lewat SMS kek, WA atau DM IG kok, bisa kan.
Kenapa sih suami sekarang utek? Tentu tada tanya dong. Apa selingkuhannya ngeselin? Atau selingkuhananya minta dikawinin? atau, selingkuhannya hamil? Jangan bikin istri bertanya-tanya dong, keluarin itu senyum manisnya, kata-kata gombal.
Umur boleh tua, hubungan boleh semakin panjang waktunya, tapi jangan diisi dengan kata-kata yang menyakitkan dan keras dong.
7. tidak pernah menghargai istri; istri itu tidak minta rumah mewah, tidak minta sepatu kulit luar negeri, tidak selalu minta jalan-jalan dan makan-makan enak.
Yang paling penting itu dihargai. Kalaumasak enak, jangan pelit pujian dong. Dah pelit ngasih uang jajan, pelit juga menyenangkan istri. Kalau pulang kerja, rumah dah rapi, makanan siap di meja makan, kasih pujian dong.
Jangan dilihat anak yang nangis pas pulang kerja. Seolah-olah, anaknangis bikin kesal karena sudah capek kerja di kantor. Asal tahu ya, istri juga daj seharian denger suara tangisan anak yang menang kagi kurang sehat. Gitu aja kok, gak mau. Kayaknya ada apa-apa nih.
8, tidak pernah terbuka dalam masalah keuangan; Nah kalau soal keuangan kan, mestinya bendahara itu istri, Jangan mengang-0mentang yang cari uang suami, lalu yang mengatur juga suami. INgat lho, uang suami itu punya istri, uang istri ya punya istri. Tapi kalau mau uang sama-sama juga mungkin istri tak masalah. Yang penting, kan terbuka.
Itu ada tagihan kartu kredit beli baju, kok ukurannya S. Istri kan, pakai size XL. Itu ada nota makan-makan di restoran kok banyak amat, padahal rasanya dah dua minggu istri di rumah saja.
Lagian itu, ada tagihan belanja di pasar swalayan kok kayak belanja bulanan. Untuk keluarga mana tuh? Jadi curigaan nih istri. Ujung0ujungnya, keluarga jadi bak neraka. Kalau tidak terbuka soal keuangan. Mungkin istri juga tahu kok kalau suami juga bertanggung jawab atas keluarganya.
Dewmikianlah, delapan (sapta) hal yang bisa jadi menjadi tanda-tanda atau indikasi kalau suami tak lagi sayang sama istri.
