Nenggung Mato: Merayakan Warisan Tradisi Pengasuhan Anak di Palembang

photo author
DNU
- Selasa, 9 Januari 2024 | 05:47 WIB
Nenggung mato ditampilkan kembali di acara Dewan Kesenian Palembang (tangkapan layar instagram @dewankesenianpalembang)
Nenggung mato ditampilkan kembali di acara Dewan Kesenian Palembang (tangkapan layar instagram @dewankesenianpalembang)

Upaya Melestarikan Tradisi: Perlu adanya kesadaran bersama, khususnya dari ibu-ibu yang menjalani pola pengasuhan anak, untuk melestarikan kembali tradisi Nenggung Mato.

Mengenang kembali nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini dan mengaplikasikannya dalam pola pengasuhan anak adalah langkah awal untuk mempertahankan keunikan budaya Palembang.

Peran Ibu dalam Menghidupkan Kembali: Ibu-ibu memiliki peran sentral dalam mempertahankan dan menghidupkan kembali Nenggung Mato.

Melibatkan diri dalam prakteknya, memahami nilai-nilai yang terkandung, dan mengajarkannya pada generasi berikutnya adalah upaya konkret untuk menjaga kelangsungan tradisi ini.

Keterlibatan penuh dari masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah setempat juga diperlukan untuk mendukung usaha pelestarian ini.

Baca Juga: Beragam Objek Wisata di Kota Tua Jakarta

Menghidupkan Kembali Budaya Nenggung Mato: Menghidupkan kembali budaya Nenggung Mato bukan hanya tentang menyuarakan lagu-lagu tradisional, tetapi juga menghidupkan kembali kelembutan dan kearifan dalam pola pengasuhan anak.

Sebagai warisan yang berharga, Nenggung Mato membutuhkan sentuhan kasih sayang dan perhatian agar tetap bersinar dalam tradisi keluarga Palembang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X